Siapa Ibrahim Al Barmawi?
⬇️
Grand Syekh kedua di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir.
Ibrahim Al-Barmawi diangkat menjadi Grand Syekh kedua di Al Azhar Mesir, pada tahun 1101 H dan menjabat hingga 1106 H, atau 1690-1695 M. Beliau menjabat selama kurun waktu yang lumayan singkat sebelum ajal menjemput beliau, yaitu selama 5 tahun.
Masa kecil beliau dihabiskan dikampung dengan lingkungan yang sangat islami. Saat itu di desa Barma terdapat banyak ulama yang mengajarkan ilmu agama dan kebudayaan. Sebut saja, Syaikh Syamsuddin al-Barmawy dan Syaikh Ali al-Barmawy. Konon, lingkungan beliau di desa adalah faktor utama yang menjadikan beliau seorang ulama besar yang disegani.
Syaikh Ibrahim al-Barmawy menghafal al-Qur’an dan belajar di al-Azhar kepada para ulama terkemuka, utamanya kepada Syaikh Abu al-Abbas Syihabuddin Muhammad bin Ahmad al-Qulyuby. Syaikh Ibrahim adalah ulama Syafi’iyyah terkemuka di zamannya. Salah satu murid beliau adalah Syaikh Ibrahim al-Bayumi yang kelak juga diangkat menjadi Syaikh al-Azhar.
Beliau diangkat menjadi Syaikh al-Azhar pada tahun 1101 H. menggantikan Syaikh Muhammad bin Abdullah al-Kharrasyi.
Karya-karya beliau, diantaranya:
Hasyiyah ala Syarh al-Syaikh al-Qarrafy
Hasyiyah ala Syarh Abu Qasim
Risalah fi ahkam fal-qaul haul al-kalb wa al-khinzir ala madzab al-Syafi’i
Al-mitsaq wa al-‘ahd fi man ta’allama fi al-mahd
Syaikh Ibrahim al-Barmawy telah mewakafkan diri beliau kepada halaqah ilmiyah al-Azhar, hingga pada tahun 1106 beliau meninggalkan al-Azhar dan ummat Islam untuk selamanya.
Sumber: al-Azhar al-Syarif fi Dhaui Sirati A’lamihi al-Ajilla, karya Dr. Abdullah Salamah Nasr.