T R A P P E D

Junior tidak pernah berpikir bahwa dia akan membeli lampu tua.

Dia merencanakan untuk memberikan hadiah yang bagus di hari ulang tahun Trisha–dia sudah naksir pada gadis itu sejak mereka bertemu di kelas seni yang sama saat sekolah menengah. Dia tahu gadis itu mengoleksi barang-barang antik dan suatu kebetulan yang menyenangkan dia menemukan lampu ajaib–dia tahu bahwa dalam cerita lampu itu mengeluarkan jin saat di gosok–jadi tanpa pikir panjang dia membawa lampu itu pulang ke rumah. Sebelum itu dia ingin membersihkannya, hanya perlu menggosoknya dengan kain bersih dan–wuiss–jin itu keluar.

Junior punya tiga keinginan sekarang–apa yang harus dia minta pertama kali?

J O U R N E Y

Johan terbangun di sebuah tempat asing setelah sebuah kecelakaan.

Dia pikir dirinya tengah bermimpi saat ini tapi padang rumput itu terasa telalu nyata untuk sebuah mimpi dan apakah orang-orang di dalam mimpi punya pikiran sendiri dan bisa menamparnya dengan begitu nyata? Baiklah, kalau itu bukan mimpi lalu apa–bagaimana bisa dia tiba-tiba terbangun di tempat itu setelah sebuah benturan keras yang besar kemungkinan akibat lain yang menabrak bagian belakang mobilnya. Tunggu dulu–tolong katakan bahwa dia belum meninggal. Dia belum siap–tidak pernah siap untuk meninggalkan dunia.

Johan tidak benar-benar berharap untuk mati meskipun itu keinginan terbesarnya.

D E S T I N Y

Steele bisa melihat benang merah–kata orang itu adalah takdir.

Dia tidak yakin kapan persisnya dia menyadari kemampuannya, yang dia ketahui hanyalah benang merah itu terkadang tidak terhubung dengan apapun–hanya mengambang kosong di udara. Entah siapa yang telah menyatukan setiap ujungnya dengan telaten. Miliknya masih mengambang sendirian–dia pikir suatu saat nanti akan terikat sendiri dengan milik Naia, kekasihnya. Tapi kemudian setelah kembali dari rumah sakit hari itu secara ajaib benang merah keduanya menjadi lebih panjang dari biasanya tapi ujungnya tidak saling mengikat.

Steele pikir takdir sedang mempermainkannya–seperti lelucon.

P O T R A I T

Josh membeli sebuah mansion tua dengan harga yang memuaskan.

Dia tahu seharusnya dia lebih bijak untuk mengantur keuangannya tapi bangunan megah yang di jual dengan harga rendah sangat menggiurkan untuk investasi properti di masa depan. Pemiliknya sebelumnya menjual tempat itu guna menghindari kenangan tentang putrinya–gadis itu belum meninggal jadi tidak ada alasan untuk berpikir bahwa angker adalah hambatan untuknya memiliki tempat itu. Kehidupan orang dewasa terlalu rumit hanya untuk mengkhawatirkan hantu atau takhayul lain tapi seperti potret lukisan itu pengecualian.

Josh yakin matanya membohonginya–gadis itu keluar dari lukisan.

E S C A P E

Derrick membuat kesalahan dan hampir menghancurkannya.

Dia berusaha memperbaiki kesalahannya tapi kenapa tampaknya semua malah semakin buruk? Itu seharusnya baik-baik saja, dia bisa melupakan cinta masa kecilnya dan mulai memikirkan rencana masa depan dengan tunangannya yang baru. Tapi gadis itu sepertinya punya banyak rahasia, entah apa yang dia sembunyikan tapi itu tampaknya tidak bagus–sialnya sebagai tunangan yang bertangungjawab dia harus membantu Holly keluar dari masalah. Tidak semudah membalikkan telapak tangan–dia mengingatkan dirinya sendiri saat mulai putus asa.

Derrick rasanya ingin menyerah tapi itu tidak masuk dalam pilihan.

R O T A T I O N

Edward tidak pernah berpikir bahwa hidupnya akan berputar dan berantakan.

Dia punya catatan yang bagus dalam pekerjaan, lebih lagi dia menyukai pekerjaannya. Dia suka bertugas–bersama rekannya, Julius–dan berbicara dengan berbagai karakter orang untuk memecahkan permasalahan atau pertengkaran mereka. Menyenangkan rasanya bagi seseorang seperti dirinya di pasangkan dengan seseorang yang sosoknya seperti batu–dia dan Julius dapat bekerja sama dengan baik dalam banyak hal kecuali mungkin satu. Hari itu dia pulang ke rumah dan mendapati bahwa dia tidak pernah bertunangan. Apa yang terjadi?

Edward menyadari bahwa hidupnya tiba-tiba jungkir balik.

C R O S S R O A D S

Yuriel pergi ke persimpangan jalan untuk hanya untuk membuktikan mitos.

Dia telah mendengar banyak cerita bersliweran tentang persimpangan jalan–tentang menjual jiwa kepada iblis untuk mendapatkan sebuah ketenaran dan lain sebagainya. Satu waktu, di kuasai oleh keingintahuan yang teramat besar, dia pergi ke persimpangan jalan lewat tengah malam sambil membawa buku naskah yang tidak pernah kunjung selesai. Dia tidak punya harapan apa-apa, tidak juga menunggu sang iblis menghampirinya, dia hanya melewati jalan itu seakan tidak punya niat apa-apa. Saat dia kembali, tiba-tiba saja dia sudah menikah dan hampir punya anak.

Yuriel seharusnya kembali ke sana bukannya duduk untuk menulis.

T I M E L E S S

Louis tidak pernah berpikir bahwa hidupnya akan seperti sebuah permainan.

Dia mendapatkan sebuah warisan dari neneknya, wanita tua itu berpulang tak lama kemudian meninggalkannya dengan tanda tanya. Baiklah benda ini katanya bisa membantunya keluar dari masalah, lalu apa? Apakah dia punya sepasang tangan yang bisa menariknya keluar dari lubang atau sayap yang bisa dipinjam. Oh... Benda itu ternyata bisa mengulangi kembali waktu–dia baru menyadarinya ketika dia terbawa ke masa lalu dan sial! Benda itu hilang entah kemana dan dia terjebak dan satu-satunya pertolongan yang dia punya adalah dirinya sendiri.

Louis beruntung dia tidak terlempar ke masa saat dinosaurus masih hidup.

P R O T E C T O R

Milton bisa membaca takdir seseorang–hanya ramalan kesialan.

Dia akan sangat berterimakasih jika seseorang mengambil kekuatannya–hidupnya akan lebih mudah jika dia tidak perlu melihat masa depan orang saat bersentuhan dengan mereka. Sepanjang hidupnya dia telah melihat kejadian-kejadian buruk yang menunggu di depan takdir seseorang–sayangnya dia tidak bisa meramalkan takdirnya sendiri. Jika dia bisa mungkin dia bisa lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi gadis dengan kesialan luar biasa yang menjadi nama tengahnya sejak lahir. Sayangnya tidak ada cara untuk kembali.

Milton berharap bisa menghindari gadis itu–dia cantik tapi membawa masalah.

U N E X P E C T E D

Russell selalu ingin membantu bahkan untuk yang tidak bernafas sekalipun.

Dia bukan tipe yang bisa berlama-lama mengendapkan rasa ingin tahu tapi semua orang tahu bahwa ada harga yang harus di bayar untuk sebuah pengetahuan. Itu bukan sesuatu yang besar seperti dia mengetahui seluruh isi dunia atau, hal yang lebih kecil, isi hati orang. Dia cuma satu dari sedikitnya orang yang sadar bahwa Dahlia menyukai sahabatnya–tidak bisa di hitung sebagai sesuatu yang punya beban besar. Tidak sampai dia menghadiri pemakaman gadis itu, arwahnya meminta pertolongan untuk membantunya mengungkapkan isi hati.

Russel cuma ingin membantu tapi kenapa rasanya sangat sulit?

N E I T H E R

Apapun hasilnya nanti semuanya sudah terjadi. Kegembiraan itu terlalu kentara, Navya harus sedikit menurunkan pestanya. Baiklah, dimana dia harus memulainya–dia berhasil meminjam pembalik waktu dari Louis yang kelihatan tidak ingin melihat benda berharga lagi dan itu memberikannya keuntungan seperkian persen untuk menggunakannya lebih lama. Kedengarannya rumit, cara kerja waktu ini, tapi layak untuk di coba. Dia bisa memulai dengan menyelamatkan Justin–ya tentu saja itu adalah ide yang bagus. Dimana tombolnya...

E X P E C T A T I O N

Seharusnya seseorang mengatakan padanya bahwa Russell bisa menjadi sangat menarik dalam berbagai kesempatan. Dia sadar bahwa pria itu bukanlah yang tertampan di dunia, bukan juga yang terpintar di dunia dan bukan pula yang paling menawan yang pernah dia kenal. Tapi apa yang istimewa dari itu? Russell sempurna–setidaknya untuk dirinya. Pria itu benar-benar gabungan dari semua yang dia inginkan dan dia butuhkan tapi benarkah begitu? Kalaupun jawabnnya tidak berubah apakah dia cukup baik untuk pria itu–dia mungkin harus mengubah sedikit ini dan itu.

H O M E L E S S

Ketika Jillian terbangun dari koma banyak hal yang aneh yang terjadi. Dia merasa sangat lelah seperti baru saja dari perjalanan panjang–ibunya bilang itu wajar, tubuhnya akan segera membiasakan diri. Tapi bukan ibunya yang terbaring di atas ranjang, wanita itu tidak akan tahu bagaimana rasanya merindukan tapi tidak ingat apa yang dirindukan. Dia juga merasa sangat aneh ketika ditinggal sendirian padahal sepanjang waktu dia hampir selalu berbicara dengan dirinya sendiri. Mungkinkah itu perasaan saat kau merindukan rumah yang tidak benar-benar ada?