Sunday, May 9th’2021

Bercita Citalah Setinggi Tingginya

Bercita-citalah setinggi-tingginya, bukan hanya untuk menjadi anak kesayangan Tuhan, tapi untuk menjadi anak kesukaan Tuhan. Milikilah cita-cita setinggi-tingginya untuk menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Standard kita bukan lagi seperti umat perjanjian lama, tetapi umat perjanjian baru. Kalau umat perjanjian lama seperti ayub dan yusuf saja bisa lulus dari setiap pencobaan dan menjadi sahabat-sahabat Allah, seharusnya sebagai umat perjanjian baru kita harus lebih dari mereka. Seringkali secara tidak sadar kita cepat puas dengan keadaan kita karena kita membandingkan diri kita dengan orang-orang di sekitar kita. Seharusnya kita membandingkan diri kita dengan Paulus, Petrus, dan tokoh-tokoh umat perjanjian baru yang rela kehilangan segala sesuatu demi memperoleh Kristus.

Standard kita adalah mencapai kesalehan setinggi-tingginya, sesuci-sucinya, untuk bisa makan dan minum bersama Tuhan, para rasul, dan orang-orang saleh di dalam pesta Anak domba suatu hari nanti. Sadarlah, ini standard yang tinggi untuk kita capai, jangan kita menyianyiakan waktu kita. Juga jangan memiliki mental block dan menjadi pesimis, karena Allah berkata tidak ada yang mustahil. Jika kita memiliki komitmen dan tekad, Tuhan pasti tolong. Ini akan memacu kita untuk rela kehilangan hak. Kita tidak lagi memperdulikan penilaian orang lain, tidak perlu lagi pembuktian demi pembuktian kepada manusia, karena itu hanya membuat kita kehilangan kesempatan untuk memperoleh mahkota abadi. Kita akan lebih rela mengampuni, kita akan lebih rela disakiti, dilukai, diperlakukan tidak adil, karena kita lebih memperjuangkan penilaian di mata Tuhan. Kita akan lebih kuat menghadapi masalah-masalah hidup karena kita mau lulus dan teruji untuk mendapat stempel Kerajaan Sorga. Kita akan lebih menghargai perkara-perkara kecil, karena Tuhan akan melihat keseriusan kita, seperti memakai baju yang sopan meskipun ibadah streaming, menjaga pola hidup dan kebersihan diri yang baik, memilih untuk membaca alkitab dibanding berjam-jam berselancar di medsos, dan hal-hal kecil lainnya yang akan diperhitungkan Tuhan. Orang yang tidak setia dalam perkara kecil tidak mungkin dipercaya memerintah bersama dengan Tuhan Yesus di dunia sempurna yang akan datang.

Kalau kita lihat banyak orang dunia yang memperjuangkan mahkota-mahkota fana dari berbagai acara bergengsi di dunia. Banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi juara atau pemenang dalam kompetisi tersebut. Mereka berjuang dan rela untuk memperoleh kehormatan yang semu di dunia. Tentu pasti ada pengorbanan dan perjuangan dibalik prestasi mereka di dunia. Mereka akan rela ‘attrack hati para juri’ dengan menunjukkan attitude sebaik-baiknya, dan akan mengumpulkan nilai atau point sebanyak-banyaknya untuk memperoleh mahkota fana itu.

Kenapa kita tidak berjuang untuk menjadi juara di hati Tuhan, dan ‘attrack hati Tuhan’? Mahkota dan kemuliaan kekal tidak dapat dibandingkan dengan mahkota fana dunia ini, yang tidak ada apa-apanya. Namun ada harga yang harus dibayar untuk memperoleh mahkota abadi ini, karena mahkota ini bersifat kekal. Tuhan tidak bisa dipermainkan. Tidak ada harga murah untuk memperoleh mahkota ini. Kemuliaan dan kebahagiaan di dunia yang akan datang tidak bisa dibandingkan dengan kemuliaan dan kebahagiaan dunia hari ini karena kejatuhan manusia ke dalam dosa. Waktu kita tinggal sedikit, jangan sia-siakan waktu kita, gunakan sisa waktu yang ada untuk berjuang mencapai standard anak-anak Allah dan duduk dalam kemuliaan-Nya. Buang semua hal-hal yang membuat kita down dan terdistract dan mulailah fokus untuk menyibukkan diri kita dengan membenahi diri.

Kalau kita lihat akhir-akhir ini semakin banyaknya berita kematian karena covid, seharusnya ini membuat kita menjadi lebih gentar karena kematian seperti semakin dekat. Kita sudah harus berkemas-kemas. Lagipula kematian tidak selalu disebabkan karena sakit, tetapi bisa melalui apapun dan ini adalah misteri yang tidak dapat dipecahkan. Bisa karena bencana alam. Seandainya hari ini gunung krakatau meletus, atau beberapa detik kemudian akan terjadi gempa yang dahsyat, apakah kita sudah siap? Masalahnya, apakah nama kita sudah tertulis di dalam kitab kehidupan Anak domba? Nama orang-orang yang tertulis bukan sembarang orang, tapi orang-orang kudus, kekasih-kekasih Allah. Tentu tanpa hati yang mengasihi Allah dengan tulus, kita tidak mampu memberikan segenap hidup kita tanpa batas untuk Tuhan. Jangan sampai kita menyesal. Renungkan dan jangan menunda untuk berubah.

🎶 Kiranya Engkau temukan dimata-Mu aku berkenan, di antara manusia. Itulah kehormatanku terindah dalam hidupku, kebahagiaan di hadirat-Mu.

BACK TO EG LETTERS

Saturday, May 8th’2021

Jangan Mudah Menghakimi

Jangan mudah menghakimi orang lain karena hanya Tuhan yang mampu menelusuri kedalaman hati seseorang. Tuhan yang lebih tau proses yang sedang seseorang jalani. Terkadang kita terlalu mudah menilai pertumbuhan orang lain yang kelihatannya lebih lambat dibanding kita, padahal mungkin kenyataannya ia sudah mengalami progress yang jauh lebih siginifikan dari sebelumnya dibandingkan kita. Terkadang kita juga mudah menghakimi orang yang berbeda pandangan maupun orang yang tidak memiliki pengetahuan teologi tanpa bersentuhan langsung dengan orang tersebut. Padahal tingkat kerohanian seseorang atau hubungannya dengan Tuhan tidak diukur dari seberapa banyak pengetahuannya tentang doktrin atau teologi. Apa yang nampak dari luar tidak selalu mencerminkan isi hati orang tersebut. Meskipun ada hubungannya tapi ‘tidak selalu’. Seringkali kita lupa evaluasi diri sendiri karena terlalu sering menilai dan menghakimi orang lain. Ingat bahwa kitapun tidak akan luput dari penghakiman.

Jangan seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat yang mudah menghakimi orang lain. Jadilah seperti Tuhan Yesus yang sekalipun sudah di ambang kematian dan dalam keadaan terluka tetap berkata ampunilah mereka sebab mereka tidak tau apa yang mereka perbuat. Sebegitu lembutnya hati Tuhan. Setiap orang akan dihakimi menurut kapasitas pengetahuan dan porsi yang ia miliki. Diberi porsi banyak, dituntut lebih banyak. Takaran yang kita gunakan untuk menghakimi seseorang akan diukurkan kepada kita suatu hari nanti. Tuhan tidak pernah menyuruh siapapun untuk menjadi hakim.

Jangan pernah merasa sombong dan puas dengan pengetahuan yang kita punya. Milikilah kerendahan hati untuk mau terus belajar dan berubah setiap hari karena proses belajar dan bertumbuh tidak akan pernah berhenti sampai kita menutup mata. Kebenaran seharusnya membuat kita semakin mengasihi sesama dan rendah hati, bukan mengurangi kasih kita kepada sesama, apalagi sampai tingkat mengucilkan orang lain, kelompok, atau golongan. Milikilah attitude warga Kerajaan Sorga yang membawa damai, karena orang-orang yang membawa damai akan disebut anak-anak Allah.

Monday, May 10th’2021

Apa Yang Membuatku Memilih Suara Kebenaran Sebagai Tempatku Bertumbuh?

1. Suara kebenaran menurutku adalah pengajaran yang cukup berbeda dan cukup mengubah caraku merespon suatu masalah. Meskipun belum sempurna. Contoh: dulu ketika aku sedang diperhadapkan suatu masalah, responku adalah “Kenapa Tuhan? Tuhan punya rencana apa? Enda capek Tuhan. Gak ada yang perduli sama Enda. Semua orang sibuk. Enda mau pulang.”

Tapi sekarang, sedikit demi sedikit aku dibukakan pengertian oleh Tuhan melalui suara kebenaran yang tidak henti-hentinya mengingatkan dan mengajarkan bahwa semua yang terjadi adalah untuk mendewasakanku. Pertanyaan-pertanyaanku selama ini digantikan dengan ‘what must I do Lord’? ‘apa yang harus aku lakukan untuk Engkau Tuhan?’ Selalu memperkarakan apakah aku sudah di track yang benar. Bukan lagi mengharapkan mukjizat, tapi dihadapi dengan tanggung jawab, supaya aku belajar, supaya aku latihan, supaya aku berubah, dan semua yang terjadi mengandung berkat kekal. Mindsetku pun mulai berubah dengan menggantungkan semua harapanku sepenuhnya kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya, bukan lagi kepada manusia dan dunia ini.

2. Caraku memandang sebuah barang, hobi, dan lain-lain yang bersifat lahiriah mulai berbeda. Meskipun ini juga belum sempurna. Dulu aku bisa menonton drama korea berjam-jam bahkan sampai tengah malam padahal waktu-waktu berharga itu bisa dipakai untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Suka mendengar lagu-lagu dengan kata-kata yang tidak membangun. Membeli barang yang aku inginkan meskipun aku tidak benar-benar membutuhkannya.

Tapi sedikit demi sedikit ‘interestku’ mulai berubah oleh karena banyaknya renungan, kotbah, dan acara-acara yang disediakan oleh Truth ID. Aku diajarkan bahwa apa yang mewarnai jiwa kita melalui jendela mata dan telinga itulah yang akan membentuk nurani dan manusia batiniah kita yang bersifat kekal. Lagu-lagu yang aku dengar sudah mulai aku filter. Sama halnya ketika aku memandang suatu barang. Hidup kita terlalu singkat untuk menghabiskan waktu mengoleksi barang atau menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak perlu. Bukan berarti tidak boleh. Tetapi aku mulai membeli barang jika benar-benar butuh, bukan lagi untuk kepuasan, apalagi nilai diri, karena nilai diri kita bukan tergantung dari barang yang sebenarnya gak ada nilai kekalnya sama sekali.

3. Memindahkan hati ke Sorga. Dulu aku membayangkan sorga itu alam roh. Tidak jelas. Percaya sorga itu ada tapi tidak menjadi tujuan. Tujuanku bagaimana aku bisa hidup nyaman di bumi, membangun firdaus di bumi, terbebas dari masalah hidup, dan mencapai target menurut ukuran dunia. Tetapi di sini aku diajarkan bahwa dunia ini bukan tempat tinggalku, bukan rumahku. Dunia ini tidak bisa diharapkan karena cepat atau lambat dunia akan berakhir dan menjadi lautan api. Bukan berarti aku menjadi lepas tanggung-jawab. Tapi sorga yang tadinya tampak ‘blur’ berubah menjadi tempat tujuanku. Surga itu nggak blur. Surga itu alam fisik sama seperti bumi kita sekarang ini yang awalnya dirancang menjadi surganya manusia, sebelum akhirnya dikutuk. Surga itu ada dan sedang dipersiapkan Tuhan. Firman Tuhan mengatakan “Aku pergi menyediakan tempat bagimu supaya dimana Aku berada kamupun berada”. Surga itu langit baru bumi baru. Di sini aku belajar merindukan bertemu Tuhan muka dengan muka di Surga suatu hari nanti.

4. Tujuan hidup. Setelah aku belajar kebenaran, aku jadi lebih mengerti bahwa manusia diciptakan untuk menjadi kawan sekerja Allah menaklukkan bumi, yang oleh karenanya diciptakan segambar dengan Allah yang memiliki pikiran, perasaan, dan kehendak, namun masih harus bertumbuh mengejar keserupaan dengan Allah, yakni pikiran dan perasaan Allah. Tidak hanya menaklukkan apa yang kelihatan (bumi), tapi juga yang tidak kelihatan (kuasa gelap).

Ini yang jarang aku temuin atau aku dapetin di luar suara kebenaran. Suara kebenaran tidak hanya sekedar mengingatkanku untuk keluar dari dosa-dosa secara moral umum, tapi juga mempertajam diriku untuk melihat dosa-dosa kecil di dalam diriku yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, yang selama ini aku anggap wajar dan aku biarkan, bahkan aku sepelekan.

Selama ini aku mengasihi Tuhan dengan cara yang salah, bahkan sampai sekarangpun aku masih belajar. Aku mengasihi Tuhan secara tidak dewasa, seperti kristen yang masih kanak-kanak, bukan kristen yang dewasa. Aku diingatkan kembali bahwa hidupku telah ditebus dan aku seharusnya tidak berhak lagi atas hidupku, melainkan untuk Tuhan yang udah tebus hidup aku demi keselamatan kekalku. Mungkin banyak yang belum bisa menerima pengajaran suara kebenaran yang cenderung keras. Namun kita hidup di era modern di tengah dunia yang semakin fasik yang seharusnya sudah melahirkan umat kristen yang dewasa. Terkadang sudah diberikan yang keras saja masih susah untuk berubah. Kalau kita yang tidak lebih ekstrem, dunia yang akan lebih ekstrem menarik kita.

Yohanes 6:60-61,66-68

Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka:"Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga? “Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal

Yohanes 17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

BACK TO EG LETTERS

Wednesday, May 12th’2021

Tidak Ada Lagi Yang Kunantikan, Aku Hanya Ingin Berkenan

Dosa kita di masa lalu, sekarang, dan yang akan datang sudah selesai di atas kayu salib. Namun kodrat dosa atau potensi dosa kita akan dihakimi di pengadilan Tuhan. Jika hari ini hari terakhir kita, apakah kita sudah ditemukan berkeberadaan sebagai anak-anak Allah yang berkodrat ilahi? Ataukah batin kita masih menyimpan kelicikan seperti kesombongan terselubung, sakit hati, dendam, ingin dihargai, ingin dihormati, ingin dianggap penting, haus sanjungan dan pujian, keramah-tamahan yang dibuat-buat, dan kelicikan-kelicikan lainnya. Bahkan tanpa disadari, ketika kita mengalihkan fokus yaitu berusaha membuktikan atau berusaha tampak baik di depan manusia, bukan Tuhan, kita sudah meleset karena sudah memberhalakan manusia, atau bahkan memberhalakan diri kita sendiri karena keinginan untuk diterima seseorang atau sekelompok orang. Berhala tidak hanya berkaitan dengan game, narkoba, atau candu lainnya. Sesuatu dimana kita menaruh hasrat kita melebihi mencari Tuhan, itu adalah berhala. Bagaimana seseorang bisa terlepas dari candu mereka terhadap game? Terhadap Narkoba? Tidak ada jalan lain selain ‘cut off’, benar-benar berhenti, dan melepaskannya. Ini sulit. Tentu untuk memiliki kodrat ilahi dibutuhkan latihan terus-menerus sampai irama hidupnya benar-benar berubah. Apabila seseorang menunda untuk berubah terus-menerus, maka sampai tua bahkan sampai mati tidak akan sanggup mengubah irama hidupnya.

Renungkan, apa yang diam-diam masih kita genggam? Kalau aku mengingat cintaku mula-mula kepada Tuhan Yesus, bukan Yesus yang palsu, tapi Yesus yang benar, aku ingin kembali ke masa itu. Di mana aku tidak memiliki apapun dan siapapun yang aku genggam. Hanya aku dan Tuhan. Sukacita yang luar biasa ketika aku bisa pulih dan move on dari dunia yang menyakitkan ini. Ketika hidupku hanya diisi oleh lapar dan haus akan kebenaran. Ketika aku menantikan bertemu dengan Tuhan. Rasanya ingin sekali kembali ke masa itu.

Lukas 14:33
Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Seringkali kegiatan-kegiatan rohani memiliki perbedaan tipis dengan agenda pribadi. Apabila motivasi kita untuk mendapatkan pujian dari manusia, maka kita tidak akan mendapat apa-apa di kekekalan karena sudah mendapatkan keuntungan pribadi di dunia yang bersifat sementara ini. Padahal harta kita sesungguhnya di langit baru bumi baru.

Matius 6:5-6
Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Setiap kali aku mendengar petir, hatiku selalu tersentak, seakan-akan petir itu tanda Tuhan memperingatkanku. Seakan-akan waktuku sudah semakin singkat. Iblis pun tau bahwa waktunya sudah semakin singkat, oleh karenanya dia terus bermanufer untuk menghalangi umat Tuhan menjadi corpus delicti. Tidak ada yang lebih mengerikan dibanding berdiri di hadapan pengadilan Tuhan. Tanpa bersandar pada Roh Kudus, kita tidak mampu mengalahkan kekuatan ini.

Seringkali aku dibuat bingung oleh pikiranku sendiri yang membuat aku ‘terdistract’ dari perjuanganku. Apakah aku boleh melakukan ini, apakah aku boleh melakukan itu? Namun jawaban yang aku dapat, juga yang sepemikiran dengan ibuku adalah tidak ada yang harus selain menemukan Tuhan dan berkenan. Ini tidak akan membuat kita meleset dan lepas dari tanggung jawab dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Tuhan tidak melihat prestasi kita di dunia, Tuhan melihat keadaan batin kita. Banyak yang terpanggil sedikit yang dipilih. Banyak yang berusaha masuk tapi tidak akan dapat.

1 Korintus 9:24
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!

Jika kita serius memperkarakan diri kita, Tuhan pasti akan memberitahukan bagaimana keadaan diri kita, nafsu-nafsu kita, dan kita harus tau pada saat dimana dan kapan monster itu muncul. Apakah itu di tempat tersembunyi, atau di depan banyak pasang mata yang melihat. Kita harus memiliki integritas untuk berkata tidak, sehingga kita dapat membawa lukisan yang indah di pengadilan Tuhan nanti. Kita harus berani berkata tidak untuk hal-hal yang berpotensi membuat kita berkhianat kepada Tuhan. Ketika kita punya kesempatan untuk sombong atau menyombongkan diri, dengan sengaja cari panggung, kita harus punya integritas untuk berkata tidak. Iblis dengan tipuannya mencari umpan orang-orang yang berusaha hidup kudus agar berbalik dan berkhianat kepada Tuhan tanpa mereka sadari. Jangan mencemplungkan diri ke dalam pencobaan, sebab tanpa mencemplungkan diri saja, pencobaan itu akan datang.

Matius 6:13
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

Hai kaum muda! Jangan sampai suatu hari nanti Tuhan berkata “Aku tidak kenal kamu” karena kita belum menemukan Dia dan menjadi sahabat-Nya.

Lukas 14:28-30
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.

Selamat berjuang!

Quotes

May, 12th’2021

Sering kita mengucapkan kalimat “Semua demi kemuliaan Nama Tuhan”. Lalu apakah benar demi kemuliaan Nama Tuhan? Atau untuk kemuliaan diri kita sendiri? Kiranya Tuhan memberi hikmat agar kita dapat mengawasi batin kita.

Quotes

May, 14th’2021

Ketika kita memiliki kesempatan untuk sombong atau menyombongkan diri, apapun bentuknya, dengan sengaja mencari panggung, kita harus memiliki integritas untuk berkata ‘tidak’. Orang-orang yang menang adalah orang-orang yang memiliki integritas.

EG Bermazmur

Bila Selama Ini (Instrumental) - Cipt. Pdt. Dr. Erastus Sabdono

Quotes

May, 14th’2021 - Bagian 2

Ketika kita memiliki kesempatan untuk membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kita memilih untuk tidak melakukannya, pada saat itulah kita sedang mengumpulkan harta di Sorga.

BACK TO EG LETTERS

Quotes

May, 14th’2021 - Bagian 3

Heavenly woman with great character are women who strengthen each other, learn from each other, inspire each other, appreciate each other, guide each other, and forgive each other.

Toxic woman break, weaken, envy and compete other woman.

BACK TO EG LETTERS

May, 14th’2021

Quotes

Put your phone away and read the bible.
Put your phone away and get busy with God.
Turn off your phone and take your time.
Do not let phone control you.
You must control your phone.

Quotes

Pic by @ferabiasaaja

I feel God’s love through her.

EG’s journal —

Aku Seperti Bola Berduri

Tuhan, aku merasa seperti bola berduri di tengah-tengah orang dan duriku seringkali melukai mereka dengan keangkuhanku, tulisan-tulisanku, dan perkataanku. Lebih baik aku menjauh dari mereka Tuhan daripada duriku melukai mereka. Rasanya aku juga tidak mau melakukan pekerjaan apa-apa, bukan karena pekerjaan-pekerjaan itu berat untukku, tapi karena aku belum menyalibkan harga diriku. Ingin rasanya aku bertapa di gunung saja supaya aku tidak melukai Engkau, tapi aku tau bahwa Engkau tidak menghendaki aku melakukan hal itu. Mampukan aku Tuhan untuk memberi diri agar duri-duriku ini dicabut dan dipotong meskipun sakit, supaya aku tidak lagi melukai Engkau dan mereka.

BACK TO EG LETTERS

Lesson Learned —

Kisah Landak Dan Kura-Kura

Kura-kura tidak memandang landak hanya dari tampak luarnya saja yang berbahaya karena duri di sekeliling tubuhnya. Tidak seperti teman-temannya yang memandang sebelah mata si landak, kura-kura justru melihat landak bukan dari penampilan luar, tapi dari sisi batinnya yang lembut, yang mau berteman dengan siapa saja, termasuk mau berteman dengan kura-kura yang memiliki kelemahan berjalan atau bergerak lambat.

BACK TO EG LETTERS

The Lord Is Close To The Brokenhearted

God Uses Weak People To Show His Power

2 Korintus 12:9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Mazmur 34:19
TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Mazmur 147:3
Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;

BACK TO EG LETTERS

Mengandalkan Tuhan

Definisi Mengandalkan Tuhan

Orang yang mengandalkan Tuhan tidak mungkin meninggalkan jam doanya, karena melalui perjumpaan dengan Tuhan ia beroleh kekuatan.

Sedangkan orang yang merasa tidak membutuhkan Tuhan dan mengandalkan kekuatan dirinya sendiri pasti tidak akan mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Biasanya orang ini sudah terlanjur nyaman hidup, mengandalkan uang, harta, jabatan, dan relasi.

OH HEY, FOR BEST VIEWING, YOU'LL NEED TO TURN YOUR PHONE