Memang Susah Ya, Jadi Manusia?
rant—
[bicara tak ada yang peduli,
diam tak mendapat bantuan]
kalian bilang "kamu ngomong aja sih kalo ada masalah", "kamu kasih tau dong kalo kamu digituin" dan berbagai kalimat-kalimat 'peduli' lainnya, tapi kenapa giliran mereka, orang-orang yang kamu suruh terbuka ini, meluapkan emosinya dan membagi ceritanya, kamu malah memalingkan pandang, pura-pura ga dengar, dan bahkan menyalahkan?
mereka butuh bantuan kamu. mereka sudah tidak bisa bantu diri sendiri. ketika mereka melihat cahaya yang kamu pantulkan dan berusaha menggapainya, kenapa malah pergi menuang kabut dan memberi mereka fatamorgana?
[hidup terus dihina,
mati tak kunjung lapang]
kamu tahu kan mereka menderita. kamu juga tahu mereka mulai lumpuh. bukankah sudah sewajarnya kita menolong mereka yang jatuh? bukankah sudah sewajarnya kita berusaha mengerti apa yang mereka rasakan? bukankah sudah sewajarnya kita tidak menyakiti mereka?
kenapa malah menyalahkan mereka seakan-akan kamu Tuhan yang punya kuasa menentukan salah-benar? kenapa malah berlaku semaunya seakan-akan kamu Tuhan yang bisa sesukaNya?
jadi, mau tunggu sampai kapan? sampai hati dan raganya mati?
[bersama tak bahagia,
berpisah pun tak merasakan]
kalau saja kamu tahu yang kamu lakukan salah. kalau saja kamu tahu yang kamu lakukan merusaknya. kalau saja kamu sadar kalau memang sudah tahu.
lihat! mereka terlanjur mati!
[apa guna cakap menjaga,
kalau laku belum memanusiakan]
tidak susah kok, menjadi manusia yang memanusiakan. kita kan bukan hewan. kita diberi akal sehat untuk berpikir sebelum bertindak. kita diberi nurani untuk berempati. kalau kalian lupa semua itu, tidak apa-apa kan kalau aku samakan kalian dengan hewan?
baru saja mendengar kalimat "don't applaud fish for swimming". jangan puji orang yang melakukan sesuatu yang sudah sepantasnya mereka lakukan. aku tidak setuju karena sudah terlalu banyak manusia yang lupa cara bersikap seperti manusia. jadi, ada harapan kan, kalau masih ada yang bersikap selayaknya manusia?
[bagaimana cara hidup,
kalau mati pun masih disalahkan]