MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Kelompok 3
Anggota :
☆ Lisa Rosalia D. (21)
☆ Nurul Lailatil M. (25)
☆ Sandrina Indah P. (29)
☆ Tri Puspita N. (31)
☆ Yonathan Adi S. (35)
XII MIPA 2
BIOGRAFI
Prof. Dr. Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004. Beliau menggantikan pemerintahan Abdulrachman Wahid yang menjabat mulai tahun 1999.
Kiprah politik Megawati banyak dipengaruhi semangat perjuangan bapaknya sebagai presiden RI. Slogan "merdeka" selalu dibenamkan di hatinya. Beliau menjalani kehidupannya dengan penuh perjuangan untuk mencapai kata merdeka yang sesungguhnya. Ia pun terpilih sebagai presiden RI melalui PDI Perjuangan. Tak hanya itu, Megawati juga berhasil mengantarkan kader-kadernya untuk menjadi bupati, walikota, gubernur, bahkan hingga presiden. Terakhir, ia memang berhasil mengantarkan kadernya Joko Widodo untuk menjadi presiden. Joko Wiodo-Jusuf Kalla yang diusung oleh PDIP berhasil menduduki sebagai Presiden dan wakil Presiden periode 2014-2019.
Awal Pemerintahan
Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran berkumpul di gedung MPR dan meminta Gus Dur untuk mengundurkan diri dengan tuduhan korupsi. Di bawah tekanan yang besar, Abdurrahman Wahid lalu mengumumkan pemindahan kekuasaan kepada wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Melalui sidang istimewa MPR pada 23 Juli 2001, Megawati secara resmi diumumkan menjadi Presiden Indonesia ke-5, samapai dengan tahun 2004.
KEBIJAKAN EKONOMI
Era kepemimpinan soeharto telah mewarisi utang luar negri sebesar US$150,80 miliar. Langkah yang ditempuh oleh Megawati untuk mengatasi hal tersebut adalah :
1) Penundaan Pembayaran Pajak
Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 miliar pada
pertemuan Paris Club ke-3 tanggal 12 april 2002. pada tahun 2003, pemerintah
mengakolasikan pembayaran utang luar negri sebesar Rp116,3 triliun.
Melalui kebijakannya tersebut utang luar negri Indonesia berkurang menjadi
US$134.66 miliar. Salah satu keputusan megawati yang sangat penting pula adalah Indonesia mengakhiri kerjasamanya dengan IMF.
2) Privatisasi BUMN
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai
inflasi, presiden megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu
melakukan privatisasi terhadap BUMN.
Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil
menaikan pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%.
Faktor yang mendorong penjualan asset indosat :
1) Menutupi kekurangan APBN, agar investor terpancing kembali ke Indonesia.
2) Kondisi APBN yang minim sehingga tidak memungkinkan pemerintah saat itu
untuk menambah peralatan tempur TNI.
3) Indonesia dikenai embargo senjata oleh Amerika Serikat sehingga tidak
memungkinkan untuk mendapatkan suku cadang peralatan perang
Dampak Positif :
1) Keuntungan dari penjualan Indosat ini yang juga merupakan liberalisasi
telekomunikasi paling utama yaitu hilangnya hambatan-hambatan akses pasar
2) Dengan penjualan Indosat ke STT (Temasek), Indosat mendapatkan transfer
teknologi yang lebih modern sehingga industri telekomunikasi (Indosat)
Indonesia makin melebarkan sayapnya dengan menawarkan dan menyediakan
jasa telekomunikasi ke seluruh pelosok negeri yang awalnya jasa telekomunikasi
hanya dapat dinikmati di kota-kota besar
3) Makin ketatnya persaingan di sektor telekomunikasi yang sekarang banyak
dikuasai oleh pihak asing karena aksi privatisasi ini, membuat perusahaan
telekomunikasi di Indonesia termasuk Indosat menurunkan tarif telepon dan lainlain agar tetap memiliki dan menarik pelanggan dan dapat terus bersaing di pasar telekomunikasi
Dampak Negatif :
1) Pihak asing yang berinvestasi di Indonesia saat ini tidak mematuhi aturan dan
Undang-undang tentang penanaman modal asing bahkan terkesan meremehkan.
Pasalnya Kepemilikan STT (Temasek) atas Indosat yang memegang saham sekitar
41% itu bukan satu-satunya investasi perusahaan singapura tersebut, ini
dikarenakan Temasek melalui anak usahanya yang lain Singtel (Singapore
Telecommunication) juga memiliki saham pada PT. Telkomsel yang notabene
milik pemerintah RI.
2) Dengan kepemilikan silang Temasek atas PT. Indosat dan PT. Telkomsel ini juga
berdampak pada penetapan tarif (Price Fixing) antara tarif Indosat dan Telkomsel,
sehingga Temasek dapat memonopoli harga yang menyebabkan persaingan tidak
sehat antara Indosat dan Telkomsel
3) Dengan kepemilikan silang Temasek itu dikhawatirkan dan diduga
pihak/pemerintah Singapura dapat mengontrol dan mengetahui akan sistem
keamanan Indonesia bahkan rahasia negara kita dapat dicuri oleh singapura. ini
disebabkan salah satunya karena Temasek memiliki 41% pada Indosat yang
merupakan pemilik satelit kebanggaan kita yaitu satelit Palapa, sehingga semua
informasi dan data-data yang seharusnya menjadi rahasia negara RI dapat diperoleh
dengan mudah oleh singapura serta keamanan nasional (National security) akan
kedaulatan kita pun terancam. Keamanan merupakan perisai bagi setiap bangsa atas
ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam serta menyangkut kepada
masyarakat yang menjadi penghuni suatu negara (Kolektif).
3) Merealisasikan Pendirian KPK
Kebijakan presiden megawati untuk melakukan pemberantasan korupsi
dengan merealisasikan berdirinya komisi pemberantas korusi (KPK). Sekalipun telah
didirikan KPK karena tidak ada gebrakan konkrit yang menonjol. Peringkat RI
sebagai negara terkorup tetap memburuk. Pada tahun 2002, dari 102 negara
indonesia menduduki peringkat ke-4. pada tahun 2003 indonesia menempati
peringkat ke-6 dari 133 negara.
Bidang Politik
1. Membentuk Kabinet Gotong- Royong
Kabinet Gotong- Royong (KGR) dibentuk tanggal 10 Agustus 2001 dan berakhir pada tahun 2004 seiring dengan lengsernya Presiden Megawati Soekarnoputri pada waktu itu. Kabinet ini dinamakan KGR karena merupakan pemerintahan dari hasil banyak partai.
2. Mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
KPK didirikan tahun 2003 oleh Presiden Megawati. Pendirian KPK didasari karena Presiden Megawati melihati institusi jaksa dan Polri saat itu terlalu kotor, sehingga untuk menangkap koruptor dinilai tidak mampu, namun Jaksa dan Polri sulit dibubarkan sehingga dibentuklah KPK.
Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pada masa pemerintahan Presiden megawati salah satu yang mendesak adalah perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap senjata, amunisi dan bahan peledak yang merupakan tanggung jawab pemerintah dan ada indikasi kegiatan terorisme di Asia Tenggara termasuk Indonesia, cenderung akan terus berlanjut. Salah satu cara dalam pertahanan dan keamanan yang dilakukan presiden Megawati yaitu dengan mendirikan akademi intelejen yang pertama kali.
Kebijakan
A. Meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa serta menjaga persatuan dan kesatuan
B. Membangun tatanan politik yang baru
C. Menjaga keutuhan NKRI
D. Melanjutkan amandemen UUD 1945
E. Meluruskan otonomi daerah
Masa Akhir Pemerintahan
Kegagalan Pemerintahan Megawati dalam menjalankan Reformasi Birokrasi mengakibatkan kepercayaan rakyat terhadap Presiden Megawati menjadi menurun Rakyat merasa tidak puas dengan banyak kebijakan yang diambil pemerintahan Megawati, seperti privatisasi BUMN, Pembelian Pesawat Sukhoi tanpa persetujuan DPR. Masa Jabatan Megawati Berakhir pada tahun 2004 karena masa jabatannya telah habis dan diakhiri dengan pelaksanaan Pemilu Tahun 2004.
Kesimpulan :
A. Menstabilkan fundamen ekonomi makro meliputi inflasi, dan angka kemiskinan
B. Mulai melakukan pembrantasan KKN
C. Berhasil menyehatkan perbankan nasional
D. Indonesia berhasil keluar dari IMF tahun 2003
Kelemahan :
A. Kurangnya pemahaman dalam bidang ekonomi
B. Terdapat kepentingan ekonomi dan politik dibelakang pemerintahannya.
C. Dianggap gagal dalam melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis bangsa.