Notes amelia
Be truthful about how you feel ❤️🩹
Thanks for being my world, thanks for being in my life. Hopefully in the next universe we will meet again.
Butterflies
Aku sudah lama tidak merasakan bahagia yang seperti ini
Rasanya magis tapi takut berujung tragis
Rasanya menyenangkan tapi sekaligus membingungkan
Katanya " jalani dulu "
Merasakan gelitiknya kupu - kupu🦋
Dan senyum salah tingkah itu
Tapi bagaimana jikalau aku terbuai dengan indahnya sebuah perjalanan,
Lalu ternyata berujung ke jurang yang mematikan
Memang ada banyak kemungkinan
Tapi apakah aku siap menerima kejutan buruk yang bisa saja datang?
Aku tau kamu bukanlah orang yang jahat
Tapi terkadang takdir yang melukai ku
Dan aku benci itu.
Glimpse of us
Aku tau
Bayangnya selalu datang
Meskipun kita sudah menyuruhnya pulang
Aku juga tau,
Bahwa masih ada sedikit ruang
Yang kau sediakan untuknya
Yang sudah menjadi angan-angan
Bukan gagal untuk pergi
Tapi memori memang sekuat arus nadi
Tak ada yang perlu di salahkan di sini
Karna memamang semua punya porsi untuk saling mengisi.
Kamu dan kita semua yang sedang berada di posisi ini hanya perlu belajar untuk menghargai sebuah cerita itu sendiri menjadikanya sebatas pelajaran dan kenangan baik lalu menerina segala yang ada di depan.
Jika tak ingin lagi merasakan suasana yang sama maka masuklah ke rumah yang berbeda,
Beda warna catnya, tatanan ruanganya dan seisinya. (Berbeda bukan berarti tak bisa membuatmu nyaman)
Jika kamu memilih sendiri dan mengobati
Bagiku itu pilihan yang lebih baik karena
Life isn’t just about love.
Berdamai
Hingga hari ini datang sudah tidak ada lagi sesal dan telah berdamai dengan segala kenanga.
Karena kamu tau penyesalan itu ada, jadi pasti di setiap langkahnya itu sudah di kira” dan kamu tau bahwa semuanya ini fana.
jadi kamu sudah mengira juga bahwa perpisahan itu pasti ada.
Membuka cerita baru tanpa membawa cerita lama juga menjadi proses yang tak mudah mungkin tak banyak orang yang mengerti prosesnya tapi dengan membuat mereka tau bahwa jalanya serasa mudah itu menjadi hal yang baik sebagai pencapaian yang indah.
Semua pelajaran pasti membawa perubahan kan.
Semoga kamu yang berada di posisi ini bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik sehingga kamu tak perlu lagi putar balik :).
Ingkar
Banyak hal yang terjadi di luar kendaliku.
Jatuh hati padamu adalah salah satunya,
Kamu mengajarkanku melawan
ketakutan-ketakutan dalam diriku. Namun, kamu lupa mengajariku melawan hal yang paling penting; bagaimana cara agar aku tidak takut kehilangan mu?.
Ada yang memberi percaya, tapi kau ragukan
Ada yang sepenuh hati ingin bersama, tetapi kadang terabaikan.
Perasaan telah tercurahkan, meski kadang kecewa dan melelahkan, berhenti bukanlah satu-satunya pilihan.
Apakah janji itu masih layak ditunggu?
Atau justru perjalanan memang tak akan bisa seperti apa yang kita mau? Karena salah satu dari kita memilih ingkar?.
. Akhir
Dengan siapapun kamu aku cuma mau bilang bahwa yang terpenting dalam sebuah cerita adalah titik akhir yang pasti, jangan biarkan ia ditulis tanpa kejelasan akan berhenti dimana cerita panjang yang ngga menentu ternyata lebih jahat dari crita yang selesai, jangan pernah bilang jalani dulu aja cuma karena kamu takut untuk bilang ngga.
Karna tulus itu menerima dan mengikhlaskan bukan.
Karna aku akhirnya mengerti bahwa cinta ternyata bukan apa yang ingin kita miliki.
Bertahan hidup
Wahai diri,
Bukankah sudah kukatakan beribu kali?
Bahwa tak ada sumpah dari makhluk bernama
manusia yang bisa ditepati.
Jika hari ini ia berjanji, maka esok dia mengkhianati.
Jika hari ini ia menyayangi, tak mustahil selekas itu dia melukai.
Lalu untuk apa masih bermimpi dan menanti?
Ohya~
Untuk tetap hidup.
Tapi,
Jangan menanti dia sampai mati
Hiduplah bersama dia yang juga menantimu.
Kemungkinan yang semu
Saat itu,saat aku menjatuhkan hati di kamu tentu
segala hal baik menyerang isi kepalaku
Jatuh cinta memang selalu begitukan? Ga peduli apapun resikonya,aku hanya terus jatuh kesana dalam jatuhku yang berawal dan berakhir sendirian kamu tetap jadi tokoh baik yang melukaiku secara kebetulan hmm mungkin bukan melukai, tapi tuhan yang menyudahi
Kemudian di perjalanan kali ini aku menyadari bahwa ada yang lebih indah dari intro lagu sempurna, yaitu berhasil menyudahi perasaan yang selalu gagal untuk sudah
Aku perna bilang "apa maksud tuhan? Apa maksud tuhan membiarkan perasaanku semakin besar,bukan nya hilang padahal kamu juga seperti nya sudah ga punya perasaan yang sama kenapa tuhan membiarkanku terkurung dengan perasaan yang ga ada habisnya sendirian tanpa kamu, kalau kamu suda bisa tanpa aku knp aku ga bisa? Itu ga adil"
Caraku melupakan mu mungkin terkesan berlebihan tapi coba kamu liat apa aku pernah berhasil klo aku ga tegas? Semoga thuan ga mempermainkan aku dengan perasaan perasaan yang ga ada habis nya. Kepala ku selalu di penuhi tanda tanya yang aku pun sebenernya sudah tau jawaban nya "aku yang ga bisa tegas atau rasaku yg lebih besar dari rasa tegas itu?"
Dan terkhir kali lebih indah dari setiap rangkaian kata kata ku Kamu tahu setiap rangkaian kata akan indah di tangan yang merangkai nya maka temuilah ia yang bisa merangkaimu jauh lebih indah.
Kesederhanaan cinta
Aku menyayangimu dengan kerinduan yang ngga bisa pulang, juga dengan kesedihan yang harus ku sembuhkan sendirian.
Karena kalo kamu ngga bisa tau yaa… udah
Kalo kamu ternyata ngga juga bisa menyadari, ya udah Karna aku mencintai mu dan ini pilihanku.
Ini bukan pertanyaan antara di izinkan atau ngga, bukan juga pernyataan benar atau salah.
Aku mencintaimu dengan apa yang aku tau, bukan dengan harapan kamu tau atau segera tau atau suatu hari nanti bisa tau.
Aku cuma mau mencintaimu tanpa harapan, supaya ngga perlu jatuh dan selalu menyenangkan.
Asa dan romansa
Terkadang aku sadar bahwa aku harus berhenti kemudian duduk di tepi, beristirahat dengan suasana sunyi, namun rasanya hati belum benar benar ikhlas, tak pernah benar benar bisa melapas karna apa yang sebelumnya selalu ku genggam dengan erat, jadi ingin untuk selalu terikat dengan ia yang selalu berhasil membuatku terpikat.
Walau sekarang telah pergi..
Rasanya hadirnya masih terasa tetap di sini
Lalu bagaimana cara agar aku bisa berhenti
Jika asa dan romansaku masih tetap berharap ia kembali
Rasa yang sederhana
Jatuh cinta kali ini terasa berbeda dan begitu dewasa, belum pernah aku menemukan wujud rasa yang semurni ini. Semuanya terasa begitu mudah, sederhana dan apa adanya, tanpa perlu diusahakan apa-apa, seketika ia tumbuh begitu saja. Seperti dedaun liar yang tak pernah kau beri air, namun ia merambat mekar begitu rimbun dan lebat.
Tanpa tuntutan harus menjadi yang sempurna, tapa hasrat harus ku miliki segera. Dia tetap berlari kesana kesini sibuk dengan dunianya sendiri. Demikian juga dengan diri ini dan segala agenda keliling duniaku sendiri tanpa banyak basa basi.
Bingung
Andai aja bisa kita buat jadi lebih sederhana ya
Bilang kalo suka, beri jarak kalo memang ga pernah ada apa” karena yang lebih menyesakkan dari cerita panjang yang ga ada ujungnya adalah di gantung sama rasa bahagia tapi ngga ada pemiliknya.
Iya bahagia tapi…
Kita tetep di gantung di tempat yang ngga tau di mana, gatau beneran ada tempatnya atau ngga
Itu kenapa sebagian dari kita pasti akhirnya memilih opsi untuk menjauh aja
Kenapa harus bilang jalani aja dulu?
Licik, kamu
Kamu menyingkirkan aku dengan bilang aku terlalu baik, kamu membuang aku sebagai tokoh yang ngga di butuhkan lagi.
Kamu yang bilang jalanin aja dulu di awal, terus kamu sendiri yang bilang ternyata cerita ini ngga tepat buat aku. Bahwa aku pantes mendapatkan yang lebih baik.
Basi… kalau memang jawabanya selalu ngga, harusnya kamu bilang dari awal waktu aku lagi ragu. Supaya aku yakin kalo kamu memang ngga seharusnya di tuju.
Dekat tapi ngga erat
Tolong kalau ngga maksud mendekat, jangan terlalu dekat
Cape tauk menebak-nebak kamu tuh sebenernya suka atau cuma bercanda
Kamu ini beneran atau cuman guyon
Kita tuh capek nungguin kendaraan yang ngga ada jadwal kedatanganya, beneran ada atau dari awal sebenernya ngga akan pernah dateng
Jadi kayak ya udahlah gue ngomong duluan
Gue aja yang mulai, iya kayak kamu udah suka aku blm?, Kamu kira-kira ada niatan suka sama aku ngga? Biar kalau ngga aku move on nya dari sekarang.
Tentang kehendak & perbedaan
Namanya senja anugrah terindah yang tiba-tiba saja di kirimkan tuhan untuk menitipkan beberapa pelajaran, pelajaran tentang kedewasaan, kehendak, juga perbedaan. Yang tidak senja tau adalah bahwa saya tidak pernah merencanakan hati ini untuk jatuh padanya sungguh niat saja tidak pernah terfikir sama sekali pada awalnya
Iya semua berubah begitu saja dengan cepat bahkan untuk menyadarinya saja saya tidak sempat.
kasih sayang yang pada awalnya tidak ada sama sekali kini menjelma ketakutan terbesar bila saya harus kehilanganya aneh saja, aneh kalo saya harus membayangkan hari-hari saya kalo ngga ada dia, cuma ya gimana? kami berbeda sangat berbeda saya berfikir ini dia berfikir itu ia percaya kalo perbedaan akan selalu jadi pertentangan saya ngga, saya percaya kalo perbedaan bisa menjadi alat untuk menyatukan dua orang tapi dia ngga. Sejak dia masuk dalam hidup saya doa saya cuma satu tuhan saya mau dia itu saja saya sebenarnya berharap sekali bahwa senja di kirim tuhan bukan sekedar menitipkan pelajaran tapi juga untuk bisa saya sayangi sepenuh hati, saya menyayanginya sayang sekalih maka bila kata selamanya terlalu abadi ya tuhan saya mohon agar tidak secepat ini harapan serta doa yang saya miliki sendirian itu sekarang berdiri di antara persimpangan kanan dan kiri iya jadi jalan lurus kedepanya tuh udah ngga ada jalur yang pada awalnya saya kira akan selalu satu ternyata berujung berpisah dan sekarang saya dan dia harus memilih kemana dan bagaimana kami akhrinya bicara setelah beberapa waktu di simpan untuk saling jawab pertanyaan, ia tampak sedih berusaha keras untuk tidak mengeluarkan air mata saya terlalu mengenalnya sampai saya tau bahwa sebenarnya pembicaraan ini tidak perlu ada karena ini cuma akan semakin menyakitinya
Dengan lirih senja berkata
“ kamu harus dapatkan yang terbaik dan bukan saya orangnya lupakan saya karna kamupun tau jika kita memamng diharuskan untuk saling melupakan, kita berbeda terlampau berbeda kamu hitam saya putih pun sebaliknya kalaupun di paksa bersatu kamu pun tau kita akan menjadi warna apa abu-abu dan semua akan menjadi percuma”
Saya raih kedua tanganya berharap ia mau mendengar dan duduk sebentar
“ senja saya memang ga pernah tau apa yang ada di masa depan bahkan satu jam setelah ini pun saya juga ngga tau tapi saya yakin bahwa ngga ada yang percuma saya bertahan bukan karena saya tau kamu yang terbaik tapi kamu berhasil buat saya ingin selalu menjadi orang baik saya ngga bisa buat ini berakhir saya mau kita mencobanya”
Senja menentang dengan bilang
“Ngga, kamu salah kita ngga boleh mencobanya walau cuma sekali karena semuanya akan makin percuma saya menyayangimu saya ngga mau masing-masing kita makin sakit kamu tau kehendak tuhan memang ngga bisa di lawan kamu harus cari warna yang lain dan saya bukan warna yang bisa melengkapi pelangi kamu saya cuma abu-abu”
Ia melepas genggaman tanganya dari genggaman saya lalu kemudian matanya menangis deras saya menunduk lemas menangis tidak sanggup bersuara keras kecuali
“ kamu tau saya hancur” ia balik bertanya “ kamu tau saya pun begitu? “
Ia beranjak pergi meninggalkan saya tanpa perpisahan apa-apa tanpa kalimat sampai bertemu lagi tanpa pelukan tanpa kecupan selamat tinggal saya berusaha membenarkan semua ini entahlah ini dia yang tidak mengerti atau saya yang tidak mau mengerti senyumanya adalah pengharapan, matanya adalah kejujuran, dia adalah satu yang mustahil untuk di relakan perasaan saya semakin tidak karuan
hati dan kepala kian berdebat hebat
di satu sisi saya harus merelakanya namun ada sisi lain yang lebih besar yang mengatakan bila saya harus terus mempertahankanya tapi pada akhirnya saya berfikir murni dan berkesimpulan yang berujung pada, ada beberapa tujuan yang tidak bisa memiliki jalan searah ada perasaan yang tidak bisa di lalui dari arah yang berbeda mungkin dia benar dia benar soal yang terbaik mungkin kita biarkan saja persaan ini ada dan pernah ada biarkan ia menjadi bingkai pelajaran yang paling berharga mungkin cukup begitu saja.
Kenangan
Tentang hal-hal yang kita rasa wajib dihapus padahal ngga perlu kita lupakan
Tentang sedih dan sesak di dada yang kita pikir wajib segera sembuh padahal biarkan saja perlahan. Ikhlas memang perihal yang serius tapi bukan berarti kita harus terburu-buru melakukanya, no rush.
Kepergian seseorang dari hidup kita aja udah sangat merepotkan, menyusahkan dan menyakitkan, maka sisanya kita pelan-pelan aja kita lewati semuanya satu-satu dengan sedih sampai nanti dengan lapang dada
Karena kalo dia aja sekarang udah bahagia berarti kita juga akan bisa sampai kesana.
Rasa
Dalam tawa dan duka
Dalam diam ku pendam rasa
Wahai sayang, aku jatuh suka
Tapi hatimu tak mungkin aku paksa
Mendambakanmu
Jika Cinta Lahir dari Mata
oleh Rabu Pagi syahbana
tempat lelah paling mewah
adalah ketika aku membaringkan
pikiran ke arahmu
kau yang aku temukan
di antara kemungkinan
terakhirku.
apa yang disembunyikan rindu
selain masa depan dan sebuah
pertemuan.
aku tak lagi membacamu sebagai jarak,
karena kau telah berpindah dan tinggal
mengambil sebagian dari detak
di jantungku.
iya, jika cinta lahir dari mata
kemudian turun menjelma mata air
maka rinduku yang terlahir di dada
adalah rindu yang kemudian naik
menjelma air mata.
Menunggu
Aku sebetulnya penasaran masalahnya apa tapi setelah aku pikir” aku ngga berhak untuk tanya masalahnya apa cuman yaa emang gaenak sih untuk jadi seseorang yang tetep stay sendirian dengan hubungan yang sudah selesai, untuk jadi seseorang yang masih nunggu meskipun ngga ada kepastianya sama sekali karena ngga gampang jadi si penunggu mau sebentar atau lama untuk sementara atau selamanya buat orang yang udah nunggu itu tu udah ngga ada bedanya.
Yah kita semua pasti pernah nunggu sesuatu, bukan karena kita yakin sesuatu itu akan kembali datang lagi ke kita tapi karena kita terlalu menyayanginya untuk menganggap semua udah ngga ada dan selesai begitu aja.
Kita sendiri pun tau bahwa penantian itu ngga ada jaminannya sama sekali, kita tau kita lagi dorong hati kita ke lubang yang kita ngga tau ujungnya tu ada di mana atau bisa aja ngga ada ujungnya, bisa aja kita jadi stuck selamanya di tempat gelap dan ngga ada siapa”.
tapi emang maunya kita gitu kan? kita sayang makanya kita nunggu, karna kita juga tau dengan maksa diri kita sendiri buat jalan kedepan saat ini juga untuk lupain semua yang menyakitkan itu tetep ngga jamin kita langsung dapet bahagia yang selama ini kita cari.
Bahagia ternyata juga butuh persiapan dan latihan. jadi kalo hati kita siapnya lagi sedih ya sedih aja, kalo pengennya nunggu ya nunggu aja, hati kita itu punya alaramnya sendiri kok. kapan dia pengen stop atau jalan
kapan dia pengen bersenang” lagi, dia itu tau jadi kalo kamu bingung kenapa kamu tetep nunggu padahal yang di tunggu aja bikin kamu ragu gapapa.
Kasih sayang memang bikin kita memaklumi hal” yang ga menentu nanti kalo kita udah cape sendiri kita atur rencana baru lagi, untuk sekarang kita biarin aja hati kita ngerasakan sesuatu sebagai mana dia mau, di rasain dulu sedihnya, di pake dulu jatah jadi manusianya.
Selamat terpejam wahai gelap yang di setujui malam
Selamat pagi
Raga yang masih lelah
Kalbu yang masih memerah
Merintih namun tak mati
Sudah siap pagi ini
Di sakiti dan di buat patah?
Tak bisa mengeluh - tersebyum pasrah
Hanya demi hati yang sudah tak terkendali.
1/4 dari mu
Gw bingung mau lu tu apa?
Kalo lu belom siap
Kenapa lu ngga fokus dulu
sama diri lo sendiri
Kenapa lu memilih buat
Deket sama gw dengan
Niatan lebih dari temen
Bahakan lu memperlakukan gw
Seolah” lu bener” tertarik sama gw.
Garis waktu
Semua hal baru memang terasa sedikit atau bahkan banyak susah. Butuh penyesuaian diri (lagi), yang tak bisa lebas dari rasa sabar untuk menerima kenyataan dan berdamai dengan keadaan. Tak apa jika merasa sedih, tak apa jika ingin menangis. Kembali lagi, semua hanya tentang waktu. Sedihmu tak akan berkepanjangan, life goes on with or without whoever and whatever. Never forget that. Mau bagaimana lagi, jika ternyata garis waktunya mungkin sudah berhenti, disini.
??
why do i like you?
I don't have an answer for that.
your smile on my face, the laugh I get from talking to you, and the fact that you can make me think of you even if we don't talk at the time. but I guess it's just the vibe you give me. I honestly can't say there is an answer to that but I will say that you are the reason I am happy each and every day.
Cukup
Aku menjadikan mu sebagai pelajaran
Yang berharga (lagi) untuk yang kesekian kalinya
Walaupun kehilanagan adalah hal yang harus aku bayar mahal
Tapi diriku sebenarnya yang lebih penting.
Dicukupkan sampai disini,
Karena menurutmu aku memang “belum cukup”
Sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa berdamai dengan kekuranganku,
Sampai akhirnya kamu lupa tentang semua kelebihanku.
Semoga di perjalanan ku kali ini, aku akan “cukup” untuk diriku sendiri.
Detak yang telah hilang
Gagal perihal biasa namun menyembuhkan adalah usaha.
Kenangan tidak mungkin untuk di lupa, perihal detak yang telah hilang dan sudah tidak di temukan pada pertemuan. Ini yang menjadi pertanyaan, bagaimana kita berpikir seseorang menganggap bahwa ada yang tidak berharaga setelah pernah bersama.
Perihal mereka yang memilih pergi,
Lepaska saja. Karena memilih bertahan dengan seseorang yang ingin sudah adalah perjuangan yang sia-sia.
Hal yang paling sulit setelah
Merelakan adalah mengikhlaskannya.
Apa yang kita rasakan sudah menjadi bagian dari hidup kita yang harus terus kita selesaikan.
Dan kepergian seseorang yang terjadi pertama kali dengan sengaja, mengajarkan kita untuknya yang tidak akan memiliki hak atas kesempatan kedua.
!!!
Ingat selalu bahwa
Mau tak mau, suka tak suka
Kita akan di uji oleh sesuatu yang kita cintai
Bukan karena allah membenci
Tapi, inilah bentuk cinta yang kadang gagal untuk kita mengerti.
Hal di takutkan saat jatuh cinta
Apa yang paling kamu takutkan saat jatuh cinta?
Tentu rasa ituu bukan?
Apakah berbalas atau hanya sekedar cinta sepihak yang jelas setiap orang akan mengharapkan jalan yang indah tanpa mereka sadari bahwasanya tak ada yang abadi di dunia ini termasuk bahagia dan kesedihan.
Satu hal yang membuatku begitu takut menerima cinta itu adalah ketulusan.
Bagaimana bisa? Saat banyak orang menyalahgunakan ketulusan sebagai umpan untuk keegoisan mereka dalam menyembuhkan.
Yang harus direlakan
Jauh kau di sana berbahagia dengan hidupmu
Yang tak bisa aku selami lagi,
Bahkan kata sapa pun tak pernah terjalin
Mengapa kita begini?
Kau menarik diri dan aku menarik diri
Kita sama sama menjauh dan tak terbaca lagi
Aku berharap kau bahagia tanpaku dan
Kau berharap aku bahagia tampamu
Nyatanya adakah hati yang saling merindu?
Hanya saja aku mencoba
mengikhlaskan hati
Yang pernah kau lindungi terlepas dari keterpurukan pada dirimu,
Namun kenapa kenangan manis terus berputar
Seperti film yang abadi?
Jangan buat aku terhempas dalam memori memori seperti ini
Dan akhirnya malah terkutuk dalam pilu sendiri,
Mencoba merangkai semua hal dengan kata.
Seandainya terulang kembali, Jangan hentikan kenangan mu Cukup hentikan perasaanmu..
Teruntuk yang sudah di maafkan
Seminggu setelah bertambahnya usiaku itu artinya 7 hari sudah aku berusaha menerima kalau 2020 bukan tahun yang berpihak pada kita, pertemuan kita yang tidak pernah di bayangkan malah membuat kita semakin berangan, sepertinya bukan kita tapi aku saja yang singkat” memang selalu saja buat sekarat, kamu berdendang sementara aku masih terikat pada kenangan.
Tenang saja sudah di maafkan.
Aku sedang berusaha memulihkan yang sempat kau kuasai, perasaan, kepercayaan dan rasa sabar yang sedang ku coba untuk kurebut kembali selama tahun 2020.
dari aku yang mungkin pernah engkau sayangi.
Tak percaya
Sebab pergimu yang paling jauh adalah ketika kau jatuh cinta kepada yang bukan aku, entah sudah beberapa kali aku meyakinkan diri bahwa segala tentang kita telah menemui jalan buntu.
Namun tetap saja untuk menganggap sehalanya telah berubah sekedar menjadi kenangan saja aku tak mampu.
Dari mu aku belajar tak baik menggantungkan harap kepada kesenangan yang berpijar.
Sejauh memandang
Mungkin benar adanya hidup adalah perkara merelakan.
Nyatanya perasaan yang terlalu dalam tak mampu membuat mu tetap bertahan, yang ada hanyalah aku tenggelam sendirian.
Mungkin ini saatnya aku menyadarai bahwasanya mencintaimu sendirian bukanlah cinta yang patut di nanti. Hari ini aku belajar melepasmu, bukan karna tidak lagi mencinaimu, ataupun membenci mu.
Karna aku tau jika memang kau maka kau akan pulang.
Jika tidak, sederhana saja mungkin kau memang di takdirkan sebagai kisah yang hanya layak sebagai kenang. Kali ini jika kau sudah tetapkan jalan segeralah berkemas dan tiggalkan.
Aku tidak ingin main main lagi dengan harapan.
Tidak ada yang lucu dari mempermainkan perasaan seseorang.
"teruntuk ombak, jika akhirnya kau harus pergi.
Maka biarlah aku melepas mu sekali lagi. dan untuk terakhir kali. Terima kasih”
Romansa jatuh cinta
Teruntukmu yang pernah memeriahkan romansa jatuh hatiku.
Aku yang pernah menjadikanmu segalanya,
Aku yang pernah menjadikanmu rumah dari semua perjalanan pergi,
Aku yang pernah menjadikanmu bait pertama dalam klausa yang ku tulis.
Namun pada kenyataannya semua itu belum mampu membuatmu luluh,
Hingga pengakhirannya sebuah sadar datang, Untuk mengetuk pintu hatiku.
Aku yang begitu keras kepala untuk memaksa kita untuk satu
Batinku lebam - legam dihantam sebuah pilu, Memaksa ku untuk melenyapkan seluruh rasa semu,
Yang selama ini membuatku termangu,
Terdiam menunggu mendamba dirimu.
Menatap kisah yang abu,
Membuat asa menjadi kelabu.
Untuk diri sendiri
Pagi menyingsing di ufuk timur dengan gagah membawa sinar,
Burung berkicau tak habis - habis seakan sedang memainkan gitar,
Lalu lalang suara kendaraan seakan menjadi pengiring disekitar.
Namun ketika itu,
Ada sebuah pertanyaan yang mengganggu,
Tentang, mengapa selalu ada kehilangan disaat dua insan,
Justru takut dengan sebuah kehilangan.
Tentang, mengapa selalu ada suatu hal yang menyakiti disaat dua hati,
Sedang menghabiskan waktu dalam mencintai.
Pada kaki yang melangkah entah kemana,
Inilah aku yang siap tenggelam dalam seluk beluk luka,
Ada rindu, waktu tak ada.
Ada waktu, justru kau tak ada.
Rasa ingin bicara
Didalam relung ada rasa yang tertanam,
Rasa yang sudah lama setia disimpan dengan terbungkam,
Rasa yang selalu terbit dan tak pernah ingin terbenam,
Sekalipun ketika pelupuk dengan tentram terpejam.
Mungkin akan ada suatu waktu,
Rasa terlepas dari belenggu,
Rasa yang telah lama termangu,
Setia bersama tanda tanya dan ragu.
Meski dengan debaran hebat,
Meski dengan helaan nafas yang berat.
Rasa ingin sekali mengutarakan,
Berharap dapat saling berdampingan,
Bertaut didalam genggaman.
Sebab rasa tak lagi dapat menahan diri,
Tak ingin lagi menahan rindu sendiri, Dengan goresan melukai hati.
Maha cinta
Di hadapan Tuhan,
aku menukar kerinduan
dengan sebuah kerelaan.
Bersaksi bahwa segala
tentang kehilanganmu
adalah sebaik-baiknya
sebuah ketetapan,
dan keikhlasan adalah
sebaik-baiknya kewajiban.
Sebab bagaimanapun,
kamu pernah mengukir
pelangi di gemuruhnya semestaku,
kamu pernah tabah menjadi air,
di kobar nyalanya egoku;
dan kamu pernah selembut angin
menenangkan segala cemasku.
Bagiku,
kamu itu bukan hanya sekadar
masa lalu. Lebih dari itu.
Kamu adalah wujud dan bukti nyata
bahwa Tuhan itu ada dan Maha Cinta.
Bicara luka
Senyum malam pun kini enggan menemani insan rapuh ini, tapi tak apa
Derasnya hujan justru bisa meredam suara tangisku
Yang ku bisa kini hanya mendekap erat bayang dirimu yang hampir hilang
Seiring jauhnya jiwa yang pernah bersama
Aku dan kamu kini harus bersajak sendiri
Menulis melebur sesak batinku sendiri
Bahkan untuk meneriakkan sakitpun aku sudah tak mampu
Tapi bukankah aku juga harus bersiap diri
Kalau-kalau kau tiba-tiba datang membawa penggantiku
Yang parasnya lebih ayu dariku
Juga tutur katanya lebih lembut dariku
Yang senyumnya lebih hangat dan bisa dengan mudah meredam dinginya hatimu
Bukankah aku harus tetap terlihat tegar
Meski semua orang tau hatiku remuk redam
Tapi untuk ikhlas melihatmu merengkuk pundak lain maaf aku bohong bila aku bilang aku mampu.
Berlayarlah tuan
Aku pernah merasakan dimana suatu hari saat bersama mu aku tenang
Bersanding di atas kuda besi dengan berdialog kecil
Hari indah yang tersimpan rapi di memori ini
Sialnya dari sekian banyak pembahasan kita
Tetap saja itu tidak bisa membuatmu peka akan rasa yang kita ciptakan
Entah kamu yang tidak sadar
Atau sedang berpura-pura tidak tau
Dan membiarkan aku terus menerka-nerka
Kita sedang bermain peran ya
Kamu pura-pura tidak tau
Dan aku berpura-pura tidak menaruh rasa padamu
Aku bersyukur bisa mengenalmu
Pernah menjadi alasanmu tertawa
Menjadi pendengar segala kisahmu
Walau sesak pada akhirnya
Akan tetapi terimakasih sudah menyelamatkanku dari patah hati kemarin
Meski sekarang kamu pun berperan menjadi sosok itu
Yang membuatku patah dari sebelumnya
Tentang luka tanpa sayatan itu benar adanya
Dan sepertinya kali ini aku harus menata
Kembali kepingan hati dan isi kepala yang sempat berantakan
Pada akhirnya kisah ini harus usai tanpa pernah ada kata mulai di dalamnya
Dan tidak akan ku biarkan kau tau tentang rasa ini
Sebab sebesar apapun usahaku
Kalau bukan aku yang kau inginkan
Tetap saja sia-sia bukan
Maaf dan menjadikanmu tokoh utama dalam tulisanku
Dan biarlah luka ini menjadi urusanku
Pergilah kemanapun kau ingin berkelana
Pulanglah jika kau merasa lelah
Bahuku akan tetap jadi tempatmu bersandar
Selamat berlayar tuan.
Naskah yang tak tertuju
Karena orang yang di tuju tak kunjung menjadi satu maka biarlah rasa ini tumbuh di dalam sebuah naskah yang akan aku tulis dengan ribuan kenangan yang tertinggal di dalamnya.
Kamu ada hadir dan menyusup lalu memberontak tak karuan kala sepasang mata bertemu dalam sebuah tatapan yang singkat, sayangnya alih alih membereskan kekacauan yang kau sebabkan itu aku malah tersanjung tak karuan.
Sabit terbenam di wajahmu
Di antara gemuruh malam yang riuh
Udara yang kian menipis
Langit yang sangat hampa di atas kita
Hingga tiada satupun cahaya yang berkelip
Di wajahmu sabit terbenam
Kelopak matamu yang menyipit
Di balik bingkai putih kacamatamu
Dan suara yang kau tenun halus
Aku ingin menyimpan kebahagianmu
dalam-dalam
Tanpa satupun kesedihan
Penuh harapan-harapan indah
Yang selalu membawamu menjadi cahaya penuh gemerlap.
Haruskah?
Sejak saat itu, aku berusaha lenyap perlahan dengan menyadari bahwa harusya ada bagian yang aku lepaskan agar bagian lain tetap utuh.
Walaupun aku akan pergi dengan alasan "kenapa harus aku?" Ah tapi sudahlah. Apa kamu akan peduli?
Sejak saat itu aku mengubur dalam dalam apa yang sudah pernah aku usahakan dalam diam. Bukan karena kalah, tapi karena pertandingan memang membawaku harus pulang dengan payah.
Sang bidadari
Laksana bidadari menyapa bentala, Kau tiba membawa anagata.
Makna sempurna adalah nyata,
Kala tak mampu kurangkum engkau dalam aksara.
Kau elok tapa berhias,
Dalam imaji wajahmu membias.
Menghapus luka yang sekian lama membekas,
Namun sungguh, kini aku tak lagi waras.
Bagai anugrah yang tak ternilai, Dengan keindahan aku terbuai.
Kuterjal badai walau dengan arombai, Demi sosok yang buatku damai.
Puan penikmat rembulan
Duhai puan penikmat rembulan,
Aku tersingkap dalam wajahmu yang menawan,
Membisu dan membeku dalam angan
Dari sunyi yang berkepanjangan.
Aku tuliskan tentang bahagianya awan,
Setelah ditinggalkan mentari menuju haribaan
Pudar cahaya yang menghitam kembali diberikan sinaran
Diiringi derai hujan yang berjatuhan
Mengubah muram menjadi kebahagiaan
Aku tuliskan tentang pertemuan awan dan rembulan,
Yang saling menggenggam dan berpelukan
Memberikan pendar cahaya yang menenangkan
Menikam sunyi dari ketakutan
Menjadi ramai yang mendamaikan
Begitu pula aku yang oenuh dengan harapan,
Dirimu yang ku jadikan alasan
Dalam rasa jatuh cinta yang kutumpahkan pada tulisan
Hadirmu memberikan kesan
Memberikan warna dalam setiap perjumpaan
Menciptakan ingin untuk tenangnya genggaman
Dan menata asa untuk hangatnya pelukan.
Dengan
Jika ada satu kata yang cocok untukku,
Itu adalah “dengan”.
Yang berdiri menyangga diantara
Sesuatu yang jelas berlawanan
Remang dengan terang,
Pekat dengan pucat,
Sepi dengan ramai,
Terpanah dengan merana.
Sesuatu keputusan sulit untuk diputuskan,
Segala kemungkinan mengendap di fikiran,
Hanya dapat menyemai kerisauan
Jika ada datu yang cocok untukku,
Itu adalah “dengan”.
Aku hampir hancur di gerus halus,
Membuatmu sukar di takar
Dengan keluguan puisiku
Dan menjadikanmu abadi melalui kata-kata.
Mengira
Aku pernah menebak
bagaimana kita akan berakhir
Ada hal buruk yang akan mampir
Tapi mana berani aku menduga
Kita akan lebih sebentar
Dari musim-musim yang berganti
Bahkan cinta belum sempat tumbuh
Dengan sempurna
Harusnya kita sepakat bahwa cinta
Adalah perihal merawat bukan sekedar mendapat tapi sudahlah
Mari kita merayakan patah hati
Di hati masing-masing
Dengan cara yang paling kita kenal
Berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja
Peselingkuh
Tidak ada yang salah dengan selingkuh
Yang salah adalah pelakunya
Yang tidak tau malu adalah pemeranya
Yang menjijikan adalah karakternya.
Maafkan orangnya tapi tidak dengan tabiatnya.
Terima ia sebagai manusia tapi tidak sebagai bagian dari hidup kita.
Kita harus bahagia, sebab selamanya itu terlalu lama.
Peselingkuh II
Kamu bukanlah seorang pemenang disaat orang yang kamu pertahankan adalah seorang peselingkuh dan kamu tidaklah hebat samasekali jika berhasil di pilih oleh dia yang pandai beralih dan untuk apalah bangga jika yang memilih mu adalah seseorang yang berkali kali mencoba menyakiti dan mengganti mu.
Justru yang kamu sebut saingan itulah yang beruntung dia lepas dari seseorang yang tidak pandai caranya bersyukur, sementara kamu masih terjebak bersama seseorang yang berkali kali menyakiti dan mempermainkan hatimu
Lalu kamu sebut pemenang dari mananya?
Pukul setengah enam
Ku pandangi langit jingga dari balik jendela
Samar-samar wajahmu kembali menyapa ingatanku
Mataku perlahan terpejam
Tampa ku sadari bibirku tersenyum kecil
Kala ingatan mulai bermain dengan imajinasi
Dimana dimensiku dengan mu tak berjarak sedikit pun
Dengan seenak hati aku memandangimu tanpa takut kau terganggu
Dengan percakapan yang menarik, cerita yang asik dan ekspresi yang selalu membuatku tertarik
Sayangnya lagi-lagi itu hanya imajinasiku saja
Hmm dengan perlahan ku buka mata
Langit perlahan menggelap
Bulan mulai terlihat terang
Dan aku kembali beranjak meninggalkan sisa ingatan.
Tak seiman
Kala kukelana jarak
Di antara kita.
Dinding pembatas itu kembali
Teringat dalam kepala.
Bagaimana mungkin
Kita bersama
Jika cara berdoa saja
Sudah berbeda
Tak mungkin aku berdalih
Hanya demi cinta
Yang mungkin menghadirkan perih
Tak mungkin aku berpaling
Menggandai iman
Demi yang tak sebanding
Perasaan ini kan ku akhiri
Untuk sesuatu yang ku yakini
Meski pertemuan ini
Tuhan yang menghadiahi
Bukan berarti ia ingin
di khianati.
Kebisingan
Hai..
Alam raya yang selalu ramai dengan kebisingan
Bukan, bukan suara riuh di kepalamu yang kumaksud
Bukan juga huru-hara dalam pertemuan
Tapi suara klakson di tengah jalan raya itu
Yang tanpa sengaja menyadarkan ku dari lamun
Hm kenangan yang seharusnya terkubur dalam-dalam kini kembali berkeliaran di kepala.
Merepotkan
Tak bisakah tetap diam dan menghilang?
Saya bukan aku
Perkenalkan ini ‘saya’ bukan ‘aku’
Dengan sakit kronis
Sebab terkena tikaman tak kasat mata
Yang merangkul lalu membusuk
Dengan telinga menuli, mata memejam,
Dan hati lebam-lebam
Mengapa?
Saya yang berdarah dia yang kamu rawat dengan cinta
Baik lah, tahun-tahun saya dan
Kamu sudah usang, hancur bahkan
Kamu baik selama itu
Tapi entah kenapa di mata ini
Pengkhianat tetap saja menjijikan
Sengaja puisi ini tertulis ‘saya’
Karena aku terlalu akrap
Untuk kita yang terlanjur asing.
Karya: aliciaaandf.
Pengakuan
Munafik bila ku bilang hatiku tak tertarik
Kala kau tiba tanpa aba-aba.
Kau mampu mencuri setiap detikku untuk
Membayangkan indah matamu.
Bahkan rapalan mantramu sempurna,
Bisa menyihir aku agar tak mampu
Melakukan apa-apa selain jatuh cinta.
Namun sayang, aku tak lagi remaja
Yang ingin memberi cinta hanya dengan
Rayuan gombal semata.
Sebab ada satu hal yang ku mengerti
Bahwa kepastian seorang laki-laki
Adalah harga diri.
Banyak yang harus aku perjuangkan
Banyak yang harus aku selesaikan
Itu semata, agar kita bisa hidup tenang
Di hari depan.
Senja bersamamu
Senja kali ini berbeda.
Entah karena warna jingga yang terlalu merona,
Atau karena langit yang seakan terlihat sempurna.
Senja kali ini istimewa.
Mungkin karena aku berada di tepi pantai menikmatinya, atau memang karena sedang kutatap bersamanya.
Aku ingin
Detik ini ingin ku titipkan sore pada semesta itu
Agar kirananya mampu menyapa mu
Karena aku tau aku tidak akan mampu
Benar, si bodoh ini berjiwa rikuh
Dan merayu tidak pernah menjadi keahlianku
Menyapamu seperti selongsongi diri
Meski jujur saja banyak kisah
Yang sebenarnya ingin aku bagi
Karena aku selalu ingin
Mendengarkanmu berbicara
Aku selalu ingin jadi arah matamu
Memangdang kala kau berkata
Namun sepertinya aksistensi ku terlalu
Rapuh untuk menjamah atensimu
Sapaanku akan selalu berlalu karena…
Itu tidak pernah ada arti di matamu
Andai kau tau, lengkung indah di bibirmu
Selalu membuat ku rindu.
Ini untuk mu
Dari aku, yang tak pernah kau duga.
Lara
Tentang ribuan kata yang tak
Terbalas oleh rasa, tentang
Duka yang kemudian pantas
Di sebut luka, tentang kita
Yang hanya bisa disebut lara
Kesenangan yang bodoh
Kesempatan itu cuma untuk mendatangkan
Kegagalan yang sama kaya sebelumnya
Bodohnya, saya nyoba lagi
Bukan karena berubah pikiran
Tapi karena dia bisa buat saya senang
Dia membiarkanku jatuh cinta lalu dia pergi seenaknya
Ya begitulah manusia suka memberi harap tapi ingin lepas dari tanggung jawab, suka memberi gatis batas tapi ingin bergerak bebas.
Awal tahun
Awal tahun ini aku banyak ikhlas dalam beberapa hal..
Ku sadari, bahwa sekuat-kuatnya rasa sayang kepada seseorang aku tetap tidak bisa berbuat banyak. Hanya bisa memberikan segalanya dengan maksimal, aku sadar sebaik-baiknya niat untuk menyelamatkan semua pada akhirnya akan di kembalikan kepada mereka yang memiliki hak untuk menentukan.
Tanganku tidak cukup besar untuk bisa menggandeng lebih dari 5 jari tangan jadi aku lebih belajar untuk melepas mereka yang ingin bebas, sembari menaruh harapan semoga mereka selalu baik dengan pilihanya
Ucapan selamat jalan
Untuk seseorang yang pernah ku raih meski kini telah ku biarkan pergi.
Selamat yaa.. selamat melanjutkan langkahmu dan akupun begitu.
Terimakasih telah memberi haru dan sendu di satu waktu, setelah banyaknya rencana yang kini terlena tenang saja mungkin satu dua tetap akan kucoba. Baik-baik dengan hidup barumu jangan lupa untuk bisa membedakan mana jurang mana menang dan tak lupa juga untuk mencari rasa tenang. Terlepas dari semua rasa sendu yang telah berlalu jangan lagi ya terulang di orang yang baru.
Gapapa aja
Buat kalian yang telah mengorbankan seluruh raga dan jiwanya
Gapapa jika kecewa kali ini sangat mengguncang rencana, gapapa jika harus tertusuk janji semata dari org terpercaya
karena kali ini kamu telah merasakanya maka kedepanya kamu bisa mengira-ngira.
Aku tau buat sembuh dari penyesalan itu susah
Aku juga tau bahwa luka yang tertanam tidak akan bisa di cabut sampai akar namun kamu juga harus tau bahwa setiap perjalanan membutuhkan proses yang sesak agar kelak saat kamu mencapainya kamu bisa benar-benar bersyur dan menjaganya.
Hiruk piruk tahun 2022
Untuk orang-orang yang telah hadir di tahun 2022 ini hiruk pikuk dunia tidak akan kuresapi jika tak ada tawamu di telinga ini. Dan mungkin, di pertengahan tahun 2022 aku sempat merasa bumi tidak membiarkan ku berjalan di atasnya tapi akhirnya, aku tau bahwa berjalan di tengah tanpa menghindari semuanya itu akan terasa lebih menjadi manusia, melewati rasa perih yang terobati, melewati rasa rindu dan bertemu, melewati rasa gelitik perut dan terbahak dengan komedi di setiap hari.
Terimakasih telah membawa banyak arti dalam perjalanan 1 tahun ini ingin diri tak istirahat sedetikpun, Tapi berkatmu aku tau bahwa istirahat itu perlu. ingin diri selalu bisa mencapai semua target dan rencana dengan sempurna tapi berkatmu aku tau, hidup bukan perihal siapa yang paling cepat menyelesaikan semuanya.
Penutupan tahun 2022
Ada sedikit pesan sebelum aku menutup buku tahun ini.
Hai kamu!!!
terimakasih ya sudah selalu bangkit dan memilih untuk melaju lagi
bila di rasa hal-hal yang menyakitkan akan tetap terasa sakit meski di temui beberapa kali.
bila di rasa, komedi akan selalu membawa tawa meskipun jokesnya sama.
Jika tahun ini masih di temui banyak sekali masalah, coba di perbaiki dari diri sendiri yaa
Karena semua kendali ada disini, Dari hati dan juga pikiran ini
Jika tahun ini banyak yang teraih, selamat ya karena kamu telah berhasil melawan ego dan gengsi untuk mencapai semuanya dan aku tau untuk mendapatkan kata “berhasil” bukan sebuah hal yang mudah.
Seperti apa yang orang liat di layar kaca.
Tahun depan percaya bahwa kamu bisa lebih baik lagi, tapi tetap kuncinya ada pada diri sendiri, mau menjadi atau menuju kemana roda dalam kendali sampai jumpa di penutupan tahun 2023 aku harap kamu membawa segudang cerita tawa dan juga menvalidasi bahwa kesedihan itu juga perlu dirasa.
Rencana tuhan
Kenapa ya, segala kemungkinan yang ada
Semakin di coba hasilnya semakin sama saja
Meski sudah menyusun plen A-D tetap saja tak sejalan dengan yang sudah di rencanakan tapi ngga papa,meski perbandingan hasil baiknya 1/10 atau bahkan 1/1000 setidaknya tuhan tau
999 usaha yang sudah di keluarkan untuk itu dimana didalamnya tak hanya ada keringat dan air mata tapi juga ada pelajaran yang membuatku tak lagi jatuh dengan cara yang sama serta ketika aku sudah berhasil mendapatkanya aku bisa benar-benar bersyukur dan menjaganya serta pada saat itu juga aku tau alasan tuhan memberikan 999 kegagalan.
Segala prasangka
Atas segala prasangka,
Benar, aku tidaklah sebaik yang kau kira,
Kerap kali aku keliru, bahkan membuat banyak kesalahan dan ada dinding pembatas yang kubangun lalu ku hancurkan sendiri. Tak jarang aku berada diluar batasku..
Kalau dirimu menganggapku baik, maka tak lain itu hanyalah kebaikan dari Tuhanku yang berkenan menutupi aib-aibku. Dan aku juga tidak seburuk yang terlintas dalam benakmu, Karena setiap hati, pada setiap niat, bukankah hanya Tuhan dan diriku sendiri yang paling tau. Jika kau dapati sepenggal cerita, yang kau sendiri belum tau kebenarannya, Ku harap kamu menjadi seseorang yang memilih diam jangan terlalu cepat menilai apalagi berburuk sangka. Karena pada akhirnya segala prasangka itu hanya menyiksa dirimu sendiri.
"Hidup akan selalu
terasa berat selama kau
masih menggenggam erat
hal-hal yang pernah
membuatmu sekarat.
Maafkan. Ikhlaskan. Serahkan semua pada Tuhan. Kau tak akan pernah bisa terbang mengagumkan bila sayapmu masih terikat dengan beban-beban yang
memberatkan."
Jangan pandai menyalahkan, sesuatu yang di mulai dengan suka adalah tanggungan bersama. Kita hanya kalah dalam perjudian soal masa depan. Tapi kata siapa berakhir berarti akhir? Sudah ku bilang berkali-kali, bahkan kegagalan perlu dipersiapkan.
Mendengarmu menghayal ketinggian tanpa ingin susah, membuatku berfikir, sepertinya ku temukan jenis lain dari orang gila.
Ada beberapa hal yang memang harus kita terima dengan lapang dada, bukan karena kita tak mau berusaha atau sudah menyerah.
Hanya saja, kita percaya bahwa syukur yang luas adalah pangkal pelepas ke sesakan di dada.
Ikhls adalah perihal yang serius
ikhlas adalah perihal yang serius. kita cuma bisa mengharapkan dan mengaminkan. kita gak pernah tahu seperti apa bentuk ikhlas itu. apakah ikhlas adalah sebuah balasan? atau tujuan akhir dari dasar kasih sayang?
ikhlas adalah perihal yang serius. kita gak bisa memastikan kapan sebetulnya ikhlas itu terjadi. apakah ketika kita sedang merasakannya? atau ketika kita justru udah gak pernah lagi membicarakannya? jadi meski sudah berniat untuk ikhlas, kita gak tahu step awalnya dari mana. bayangkan. perihal yang seserius itu, nyatanya, gak ada buku panduannya.
ikhlas adalah perihal yang serius, sampai ketika hidup membawa kita pada kehilangan yang banyak episodenya; membuat kita terbiasa dengan kehilangan itu. sampai-sampai, kita jadi terlalu ikhlas. ya kalau mau di sini, boleh, mau pergi juga silakan. ya mau senang-senang di sini, mau tiba-tiba meninggalkan ya silakan. terkesan kejam sama diri sendiri, melihat bagaimana kita mengizinkan itu terjadi, tapi untuk beberapa alasan, kasi sayang memang seluas itu.
ikhlas adalah perihal yang serius. dia bisa membawa kita ke sebuah garis di mana kita cuma ingin menaruh, tapa perlu mengambilnya kembali. kita cuma mengaminkan, tapa tahu seperti apa wujud doa itu. sebab, kasih sayang tidak menuntut, memaksa, merebut, apalagi mengikat. mungkin benar adanya jika kasih sayang itu tentang merelakan dan menyerahkan.
ikhlas adalah perihal yang serius. kita pun memilih untuk jatuh cinta tampa harapan. kita hanya menghadapi tapa berekspektasi. kita menyayangi sekaligus bersiap diri ditinggal lagi. karena kita tahu, kalimat selamat tinggal adalah paragraf yang pasti.
ikhlas adalah perihal yang serius, tapi bukan berarti kamu, kita, gak mengizinkan diri kita untuk merayakan kehidupan. perkara orang lain yang akan datang dan pergi, itu bukan tanggung jawab kita, bukan urusan kita. kita punya perihal yang serius daripada ikhlas; menjaga kita.
Ikhlas itu adalah doa yang panjang. Kita cuma bisa mengharapkan dan mengaminkan, bukan mengambil yang kita berikan.
Dari tsana
Tak searah jalan pulang
Kita terlalu egois kamu maunya seneng dan aku pun maunya seneng jadi ketika hampa dan jenuh itu menghantui kita berdua kita nyerah.
Terkadang beberapa perpisahan adalah jawaban dari segala kekhawatiran.tak ada yang menyangka bahwa ada saja sesuatu yang membuatku mengingatmu kembali.
Aku hendak melanjutkan perjalanan pulang. Walau kita sama-sama tahu bahwa kata pulang itu sangat membingungkan. Entah pergi atau kembali. Entah ke tempat yang lain atau ke tempat semula. Entah Banda Neira atau Jakarta atau tidak keduanya.
Bahasa memaksaku menipumu. Bahagiamu datang minta aku mengikhlaskanmu. Yah, jani, mungkin itu arti pulang yang sesungguhnya; melepasmu.
Suatu hari di Bagian Timur,
Biru
Sebab..
Masih tentang perasaan-perasaan yang itu.
Yang tadinya tidak tersisa, namun kembali terasa.
Yang kukira punah, lalu datang secepat anak panah.
Apa kamu juga bisa meraskaan sesuatu yang kini sudah tidak pantas itu?
Atau ada hal lain lagi?
Atau ada lagu yang kamu kenal terdengar di supermarket?
Tenang saja, itu bukan aku.
Aku sudah tidak suka apa yang kamu suka. Karena aku tahu itu akan menghancurkanku secara tiba-tiba.
Yah, itu pun, kalau kamu tidak lupa.
Dulu, cerita kita juga gitu, kan? Aku yang kelelahan, kamu yang minta dilepaskan, membuat hubungan kita gak kuat, gak sanggup dia menolong kita berdua.
Dan kemudian, kita pun terjatuh, patah.
Setelah itu, aku tidak benar-benar tahu apa yang terjadi, aku lupa mungkin aku sempat mati, tapi gak jadi, atau mungkin juga hingga kini ada bagian dalam diriku yang sudah gak ada lagi. Aku gak tahu ternyata, itu masih jadi teka-teki.
Tidak, tuan. Kita tidak perlu mengatasi pertanyaan itu, biarkan jadi misteri yang abadi. Kenapa? Sudah, pokoknya jangan dibahas lebih luas lagi, jangan saja.
Lagi pula, bukan itu alasan mengapa kamu mendengar suaraku lagi setelah cukup lama ya, alasan yang tepat adalah karena aku rindu. Terlalu jelas? Biarlah, aku sudah terlalu tua untuk basa-basi dengan perasaanku.
Aku sayang waktuku, kasihan dia kalau dipakai untuk sembunyi-sembunyi dari pikiranku sendiri. Jadi... Iya, aku rindu.
Makanya, kali ini yang resah bukan perasaanku, tapi jari-jemariku, sapa tidak ya? Pakai alasan apa ya? Akan kamu balas atau tidak ya? Nomormu masih sama kan ya?.
Kita sebagai manusia selalu punya peran yang berbeda dalam tiap cerita yang semesta tempatkan buat kita, dan kadang, kita terlihat seperti selalu punya pilihan, bahkan banyak pilihan, tentang kapan kita siap untuk jatuh cinta, kapan kita merasa sudah waktunya menyerah pada sebuah cerita, juga kapan kita memilih selesai atas apa yang pernah dimulai.
Ya untuk beberapa saat kita seperti merasa punya kendali atas perjalanan yang kita pilih. Sampai ketika semesta mengalihkan jalan kita ke sebuah tujuan yang lain sesuatu yang pernah selesai, bisa tiba-tiba tampak belum usai. Sesuatu yang kita kira sudah pergi, bisa tampa aba-aba menghampiri kita kembali.
Dan ya hari itu, harusnya jadi hari-hari yang... biasa aja. Hari biasa ketika aku hanya mampir untuk membeli kopi di tempat kesukaanku. Sampai ketika aku mendengar suara mendekat, suara yang dulu pernah selalu dekat.
Malam ini kembali ramai,
Kenangan yang harusya terkubur dalam-dalam, berkeliaran dikepala
Wujudnya terasa nyata,
Padahal ini hanya ilusi semata.
Habis-habisan aku melupakan, namun beberapa kenangan kembali berkeliaran.
Merepotkan,
Tak bisakah tetap diam dan menghilang?
Harus kita but acara seperti apa untuk merayakan perpisahan agar kenangannya tak kembali berkeliaran?
Surat rahasia himalaya
Pada tuan, aku mengabadikan kisah kita menjadi musium pribadi yang hanya aku pengunjung tetapnya
Tidak perlu ucapkan selamat datang karena menyelami percakapan kita adalah suka yang terus aku ulang
Aku jatuh hati berulang kali pada setiap waktu yang kita habiskan berdua
Namun aku asingkan rasa itu menjadi nada’ sumbang yang tidak pernah memiliki pementasan megah penuh huru-hara
Tak akan ku biarkan gemersik itu mengusik tidur siangmu tuan karena dalam sunyaruri perasaan ini sudah menari’
Telah mengisi kertas yang kosong menjadi penuh diksi
Aku senang bertemu denganmu meski aku tau dalam bertemu ‘sampai jumpa kembali’ akan menyudahi waktu.
Aku mengenalmu dari sebuah ketidak tahuan
Melahirkan sepucuk tanya lalu terucap sebuah nama
Aku melihatmu dengan nalar bertanya
Memberi efeksi tenang
Ketika netra beradu pandang dengan tidak sengaja
Dialah orangnya yang menarik timbul sebuah rasa tak biasa
Dialah orangnya yang mengacaukan hati hingga tak tertahankan
Lalu bagaimana?
Dia tak berdosa dengan lukisan senyum mempesonanya
Lalu apa?
Dia tak bersalah dengan sahutan suara indahnya
Aku hanya jatuh cinta.
Ya begitulah dia yang sempurna dengan kebimbanganya, yang indah sekali dengan kerumitanya dan dari dulu sampai sekarang selalu itu masalahnya, aku ngga pernah ada di titik fokus mata dan pikiranya, aku cuma berada di antara, diantara jarak antara turky dan jakarta, diantara penerbangan dan kedatangan di bandara, diantara persimpangan kiri dan kanan yang selalu berujung membuatku terasingkan.
Sama dia terlalu banyak jaraknya
Jarak antara ragu dan yakin
Jarak antara perasaan dan logikanya dan aku ngga pernah bisa memenangkan itu.
Sekarang kalian tau kan kenapa mau sampai tiga atau bahkan sepuluh buku sekali pun endingnya akan selalu sama dia menginginkan aku tapi ngga bisa mengajak aku ke dalam dunianya jadi selalu terbatas berhenti disitu aku selalu sayang dia tapi dia yang tadinya kukira cinta yang kucari ternyata ngga lebih dari cinta yang gak perlu kutemuka.