REVEW BUKU
Judul : Tentang Kamu
Penulis : Tere-Liye
Penerbit : Republika
Cetakan : Kelima, Desember 2016
Tebal : 524 halaman
ISBN : 978-602-082-234-1
Aku mengenal novel-novel karya Tere-Liye sejak aku duduk di bangku kelas tujuh, satu SMP. Waktu itu aku suka membaca berbagai novel di perpustakaan sekolah, termasuk novel-novel karya Tere-Liye. Novel Tere-Lie yang selalu mempunyai kejutan dalam setiap ceritanya membuat aku ketagihan untuk mencicipi setiap karyaanya. Namun, ketika ada salah satu temanku yang merekomendasikan novel berjudul Tentang Kamu yang tentunya karya Tere-Liye, awalnya aku sama sekali tidak tertarik. Sederhana saja, waktu aku masih SMP aku selalu melihat isi buku dari covernya, bila covernya dipandang menarik, maka isinya pasti juga menarik. Begitu pikirku waktu itu. 2018 aku mencoba membaca novel Tentang Kamu, belum habis satu bab aku sudah bosan dengan ceritanya, tidak menarik.
Dan di tahun 2021 akhirnya aku mulai tertarik lagi untuk membaca novel berjudul Tentang kamu ini, tiba-tiba saja aku sangat penasaran dengan isinya hingga aku mulai membaca novel ini lagi. Saat aku menghabiskan satu bab dari novel ini aku langsung berpikir kenapa dahulu aku bisa menyianyiakan buku semenarik ini?
Dahulu novel yang kuanggap membosankan justru sekarang menjadi novel yang paling cepat kurampungkan. Aku melahap novel setebal 524 halaman ini dalam waktu tiga hari saja, waktu yang termasuk cepat bagiku untuk menyelesaikan novel setebal ini. Dan akhirnya, rekomendasi dari salah satu temanku ini berhasil aku selesaikan.
Novel yang membuat aku ngebut membaca ini menceritakan tentang kehidupan seorang wanita jawa bernama Sri Ningsih yang lahir di Pulau Bungin, Sumbawa. Orang tua Sri adalah orang jawa asli yang menetap di Bungin, Ayahnya menjadi nelayan di pulau itu. Seluruh kisah hidup Sri Ningsih dikupas tuntas oleh seorang jaksa di salah satu Firma hukum di London.
Cerita ini justru berawal ketika Sri Ningsih sudah meninggal, karena Sri Ningsih tinggal di panti jompo dan tidak memiliki kerabat ketika di sana. Maka, dia mengirimkan sebuah surat yang ditulisnya sebelum dia meninggal ke sebuah firma hukum, yaitu Firma hukum Thompson & Co. yang berlokasi di Belgrave Square London. Surat inilah yang membuat seorang jaksa bernama Zama Zulkarnaen bekerja dengan keras demi menemukan ahli waris Sri Ningsih. Karena harta warisan Sri Ningsih terbilang besar, ini membuat Zaman harus benar-benar meluruskan dan menemukan siapakah ahli waris yang sah. Zaman ditunjuk langsung oleh Sir Thompson untuk mengurus masalah ahli waris Sri Ningsih.
Zaman mulai melusuri kehidupan Sri Ningsih dengan berbekal buku harian milik Sri yang dia dapat dari seorang pengurus pati jompo tempat Sri tinggal dulu bernama Madam Aimee. Awal mula perjalanan Zaman adalah dengan mendatangi tanah kelahiran Sri Ningsih, yaitu di Pulai Bungin. Di sana dia menemui seorang tetua yang menceritakan masa kecil Sri yang ternyata sudah ditinggalkan ibunya sejak dia lahir, karena ibunya meninggal karena melahirkan Sri. Ayahnya yang bernama Nugroho menikah lagi dan mempunyai seorang putra bermana Tilamuta.
Suatu ketika ayah Sri yang berprofesi sebagai nelayan pergi melaut dan tidak pernah kembali, hal ini membuat keluarga Sri kehilangan sosok tulang punggung keluarga. Ibu tiri Sri memperlakukannya dengan tidak baik setelag ayah Sri tak pernah kembali. Sering kali ibu tirinya memukul dan menghukum Sri. Musibah lain kembali menimpa keluarga kecil Sri Ningsih, Rumahnya terbakar habis dan ibu tirinya meninggal dalam kebakaran itu. Musibah ini membuat Sri dan adiknya harus kembali ke kerabat sang ayah di sebuah Pondok Pesantren di Surakarta.
Setelah cerita dari tetua Pulau Bungin selesai lantas Zaman melanjutkan petualangannya menuju pondok pesantren tempat Sri tinggal setelah kebakaran rumah itu. Di pondok pesantren itu Zaman bertemu dengan Nuraini, sahabat Sri Ningsih sewaktu mereka remaja. Nuraini menceritakan masa remaja Sri yang tinggal di pondok milik bapaknya. Nuraini juga menceritakan tentang persahabatan mereka yang hancur karena rasa iri hati hingga tragedi yang menghancurkan pondok pesantren tempat mereka tinggal, pondok pesantrennya hancur karena diserang oleh kelompok PKI yang sekaligus menewaskan Tilamuta, adik Sri Ningsih. Kejadian ini membuat Sri Ningsih dilema antara harus memilih persahabatan atau kebenaran.
Zaman melanjutkan kisah Sri Ningsih di Jakarta dengan petunjuk yang diberikan Nurani, berupa surat-surat yang pernah dikirim Sri. Dengan surat-surat itu Zaman berhasil mengungkap kehidupan Sri di Jakarta dari mulai menjadi pedagang kali lima menggunakan gerobak dorong, berganti jadi membuka rental mobil yang berujung bangkrut, kemudian Sri yang gigih bekerja pabrik hingga dia mempunyai pabrik sendiri. Sri mempunyai pabrik sabun yang dia beri nama Rahayu. Ketika pabrik Sri sedang di puncaknya, dia justru meninggalkan pabriknya dan memutuskan untuk pergi ke London. Pergi untuk meninggalkan dan melupakan semuanya.
Demi menuntaskan seluruh kisah Sri, Zaman kembali ke London. Foto Sri yang Zaman pernah lihat di kamar panti jompo yang berdiri di depan bus rute 16 mengantarkan Zaman bertemu dengan Lucy yang mengantarkannya mengunjungi kawasan little india yang dulu pernah ditinggali Sri. Ternyata tempat Sri tinggal dulu adalah penginapan milih Rajendra Khan, pemilik toko makanan halal yang selalu Zaman kunjungi setiap pagi sebelum ke kantornya. Rajendra Khan ternyata kenal Sri Ningsih, dia bahkan menjadi keluarga angkat Sri. Rajendra mengungkap tentang Sri yang menjadi supir bus rute 16 serta kisah percintaan Sri dengan seorang lelaki Turki bernama Hakan. Rajendra juga menceritakan bahwa Sri dan Hakan memiliki seorang anak, namun sudah meninggal. Banyak musibah yang menimpa Sri hingga membuat dia kabur ke Paris dan tinggal di panti jompo.
Ketika Zaman kembali ke Paris, di panti jompo, sudah tidak ada lagi jejak yang bisa Zaman telusuri untuk mengungkap ahli waris sri Ningsih. Belum selesai Zaman mengurai cerita Sri, masalah datang ketika firma hukum A&Z Law mengajak Thompson & Co. bekerjasama mengurai dan bernegosiasi tentang ahli waris Sri dengan membawa dua wanita yang mengaku sebagai mertua dan istri dari Tilamuta. Namun, di sini Zaman berpikir ada yang tidak beres. Hal ini membuat Zaman bergerak lagi hingga dia menemukan surat wasiat yang sebenarnya. Zaman sekaligus mengungkap bahwa dua wanita yang mengaku menjadi merta dan istri dari Tilamuta tersebut adalah sahabat Sri yang berkhianat, dan membuat Sri beberapa kali harus kabur. Wanita itu juga menyekap Tilamuta selama puluhan tahun. Di akhir cerita ini, Zaman barhasil mengungkap siapakah ahli waris Sri yang sebenarnya.
Selesai.
What I feel after read this book :
Banyak hal yang bisa aku petik setelah membaca buku ini, dan yang paling aku sorot adalah kegigihan seorang Sri Ningsih dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi di kehidupannya. Kesabaran seorang Sri Ningsih, Ketabahannya, dan kedermawanannya. Novel ini benar-benar membawaku menaiki roller coaster kehidupan Sri. Membuat aku terus ingin membaca setiap lembaran halamannya. Novel karya Tere-Liye memang selalu penuh petualangan yang mengagumkan. Setelah selesai membaca novel Tentang Kamu ini, aku sangat merekomendasikan teman-teman untuk membacanya karena dari segi ceritanya yang menarik, alurnya yang luar biasa dan bahasa penulisan yang mudah dimengerti. Bagi aku Novel Tere-Liye akan selalu jadi favorit, termasuk Tentang Kamu ini.
Teman-teman jangan lupa baca Tentang Kamu, ya!! Dijamin deh, enggak bakalan nyesel kok.
23 Juni 2021