Pengkaderan merupakan suatu upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM),perorangan,kelompok dan juga kemampuan organisasi untuk melakukan beberapa persiapan.
Kemudian dalam sebuah pengkaderan tak luput dari manusianya yang menjadi unsur utama sebagai penggerak sebuah organisasi. Tanpa unsur utama ini tidak mungkin ada sebuah pengkaderan, apalagi pengkaderan ialah penyiapan SDM-nya agar kelak menjadi pemimpin yang mampu membangun peran dan fungsi organisasi.
Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dankebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal,kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang dan mewujudkan masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang diidealkan, nilai-nilai yang di yakini serta misi perjuangan yangdiemban
Pada dasarnya, adanya dewan kerja disini tentunya diciptakan sebagai wadah kaderisasi terutama bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega. Mengapa pengkaderan dianggap penting dalam pergerakan dewan kerja ini?
Karena kembali pada dasar adanya dewan kerja ini tentunya mendorong kita untuk tetap melakukan pengkaderan dengan cara terbaik apapun.
Seberapa penting pengkaderan harus dilakukan oleh setiap dewan kerja ?
Pada permasalahan ini,tentunya pengkaderan sangat penting dilakukan karena agar terciptanya peningkatan kapasitas untuk mewujudkan beberapa kepentingan yang akan dewan kerja ini lakukan nantinya.Didalam sebuah organisasi tentunya memiliki kepengurusan masing masing,terutama di dewan kerja.
Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan sebuah proses kaderisasi sebagai sarana mempersiapkan kader muda untuk mampu mewujudkan estafet kepengurusan. Kaderisasi dalam sebuah lembaga mutlak diperlukan dimana kaderisasi adalah sarana untuk membentuk kader yang akan melanjutkan regenerasi.
Sistem kaderisasi dalam setiap lembaga pasti akan berbeda tergantung kebutuhan lembaga tersebut. Hal tersebut yang membuat setiap lembaga memiliki berbagai proses kaderisasinya masing-masing.
Kaderisasi bukan hanya sebuah penanaman nilai dan kebiasaan dalam organisasi namun lebih dari itu kaderisasi merupakan sebuah proses panjang untuk membantu sumber daya manusia yang mumpuni agar mampu melanjutkan kegiatan organisasi selanjutya.
Kaderisasi berperan penting dalam hal ini dikarenakan kaderisasi merupakan sebuah kagiatan menyeluruh yang bukan hanya berfokus meningkatkan kemampuan intelegensi namun juga meningkatkan kapasitas diri dalam manajemen emosi dan kemampuan berada dalam tekanan.
Kaderisasi memiliki peranan vital untuk menjamin sumber daya manusia yang baru akan memiliki kemampuan yang mumpuni baik dalam hardskill maupun softskillnya. Suatu organisasi tak akan pernah berjalan dengan baik apabila proses regenerasinya tidak berjalan dengan lancar.
Lalu bagaimana teknik pengkaderan yang baik untuk dewan kerja ?
Perekrutan Anggota
Yang pertama harus diperhatikan yaitu bagaimana cara dewan kerja untuk merekrut anggota.
Mengapa dimulai dari ini?Karena perekrutan anggota akan menjadi peran besar dalam kegiatan pengkaderan.Hal ini akan menimbang baik atau tidaknya pengkaderan yang dilakukan.
Rekrutmen dapat dilakukan dengan cara terbuka atau tertutup.Di zaman teknologi yang mumpuni pada masa ini,rekrutmen anggota tidaklah sulit untuk dilakukan.
Adapun syarat syarat perekrutan anggota dewan kerja yaitu;
1.(a) Umum : Anggota aktif di Gugusdepannya, Belum menikah, minimal telah menjadi Pramuka Penegak Bantara atau Pramuka Pandega.
(b) Khusus : Persyaratan khusus adalah persyaratan tambahan lainnya selain persyaratan umum yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan yang ditentukan dalam Musppanitera, selama tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Perekrutan anggota mempengaruhi kinerja pengkaderan yang akan dilaksanakan. Perekrutan anggota dapat dilakukan dengan platform yang menarik pada zaman sekarang. Diantaranya dengan memanfaatkan social media sebagai media publikasi dan promosi lalu penggunaan Milkshake / link gform untuk melakukan pendaftaran dari hasil rekrutan yang ada.
Kegiatan kaderisasi
Kaderisasi merupakan kebutuhan internal organisasi yang mutlak harus dilakukan. Layaknya sebuah hukum alam, ada proses perputaran dan perubahan secara alamiah. Namun hal penting yang harus pikirkan, yaitu format dan mekanisme yang komprehensif dan mapan, guna menghasilkan kader-kader yang tidak hanya mempunyai kemampuan di bidang manajemen organisasi, tapi yang lebih penting adalah tetap berpegang pada komitmen sosial dengan segala dimensi dan konsekwensinya. Sukses atau tidaknya sebuah organisasi dapat diukur oleh kesuksesannya dalam proses kaderisasi internal yang di kembangkannya. Artinya wujud dari keberlanjutan organisasi adalah munculnya kader-kader yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan komitmen terhadap dinamika organisasi untuk masa depan.
Apasih pentingnya kaderisasi?
Pewarisan nilai-nilai organisasi yang baik.
Proses transfer nilai adalah suatu proses untuk memindahkan (nilai) dari generasi ke generasi berikutnya. Nilai-nilai ini bisa berupa hal-hal yang tertulis atau yang sudah tercantum dalam aturan-aturan organisasi (seperti Aturan organisasi, AD ART, dan aturan-aturan lainnya) maupun nilai yang tidak tertulis berupa kultur, budaya-budaya baik yang terdapat dalam organisasi (misalnya budaya diskusi) maupun kondisi-kondisi terbaru yang menjadi kebutuhan dan keharusan untuk ditransfer.
Penjamin keberlangsungan organisasi.
Organisasi yang baik adalah organisasi yang mengalir. Artinya dalam setiap perjalanan waktu ada generasi yang pergi dan ada generasi yang datang. Nah, keberlangsungan organisasi dapat dijamin dengan adanya sumber daya manusia yang menggerakan, jika sumber daya manusia tersebut hilang maka dapat dipastikan bahwa organisasinya pun akan mati. Regenerasi berarti proses pergantian dari generasi lama ke generasi baru, yang termasuk di dalamnya adanya pembaruan semangat
Sarana belajar bagi anggota.
Tempat di mana anggota mendapat pengetahuan dan pengalaman yang tidak didapat di bangku sekolah formal, wahana ini dijadikan proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam proses mendewasakan melalui proses pendidikan dan pelatihan. Pendidikan di sini mencakup dua hal yaitu pembentukan dan pengembangan karakter. Pembentukan karakter dalam kaderisasi terdapat output-output yang ingin dicapai, sehingga setiap individu yang terlibat didalamnya dapat dibentuk karakternya sesuai dengan output yang diharapkan. Pengembangan karena setiap individu yang terlibat di dalam tidak berangkat dari nol tetapi sudah memiliki karakter dan skill sendiri-sendiri yang terbentuk sejak kecil (fitrah), kaderisasi memfasilitasi adanya proses pengembangan persoalan tersebut. Pendidikan yang dimaksudkan di sini terbagi dua yaitu dengan pengajaran (lebih mengacu pada karakter building) dan pelatihan (lebih mengacu pada skill).
Bentuk kaderisasi:
Kaderisasi pasif. Kaderisasi pasif dilakukan secara insidental dan merupakan masa untuk kenaikan jenjang anggota. Pada momen ini, anggota mendapatkan pembinaan „learning to know‟ dan sedikit „learning to be‟. Pembinaan pasif sangat penting dan efektif dalam pembinaan dan penjagaan.
2. Kaderisasi aktif Yaitu kaderisasi yang bersifat rutin dan sedikit abstrak, karena pada kaderisasi ini, anggotalah yang mencari sendiri „materi‟-nya. Pada momen ini, anggota mendapatkan pembinaan „learning to know’, ‘learning to do‟, dan „learning to be‟ sekaligus. Maka dalam hal ini sangat penting untuk dipahami, bahwa setiap rutinitas kegiatan, haruslah memberdayakan potensi anggota sekaligus menjadi bentuk pembinaan dan pengembangan aktif bagi anggota. Kaderisasi ini sangat baik dalam proses pembinaan, penjagaan, dan pengembangan secara sistematis.